oleh Rahmatul Safitri
Al-Quran diturunkan sebagai pentunjuk hidup dalam mewujudkan misi Islam. Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pengetahuan dan bahkan teknologi, saat mengungkap isi kandungan pengetahuan di dalam Isi Al-Quran bisa menjadi syarat yang sangat efektif untuk penyiarkan agama Islam. Ada hal yang wajib kita ketahui sebagai manusia untuk mewujudkan misi islam tersebut dengan mengamati, menelaah, dan menggali nilai-nilai didalam Al-Qur’an. Adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat membawa dampak bagi manusia seiring perkembangan zaman.
Telah terbukti bahwa Al-Qur’an dan Hadis memberikan ayat-ayat dan isyarat lebih banyak tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dasar ajaran Islam. Akan tetapi banyak yang belum mengetahui hal tersebut padahal bisa menjadi sarana yang paling efektif untuk memeluk agama Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW. Imam syafi’I mengatakan bahwa Al-Qur’an itu sendiri yang membawa pentunjuk bagi manusia menuju kebenaran dan kehidupan yang baik.
Al-Quran akan selalu menjadi pedoman dan petunjuk manusia dari zaman dahulu hingga sekarang. Dengan petunjuk yang bersifat kekal, meskipun dalam keadaan krisis, kemiskinan, dan kerusakan yang diakibatkan globalisasi masa sekarang dan sudah dijelaskan cara penyegahnnnya dan jalan keluarnya di dalam Al-Quran. Dengan itu manusia dimampukan menelaah isi ilmu yang sedemikian luas, mendalam, dan unsur-unsur nilai kehidupan yang terkandung didalam Al-Qur’an. Agar manusia mampu menemukan segala petunjuk secara utuh dan lengkap. Termasuk juga sifat-sifat Tuhan, hak dan kewajiban manusia serta hukum alam yang trasenden maupun yang imanen.
Isi pokok kandungan kitab suci Al-Quran yaitu ilmu pengetahun yang memang menjadi salah satu kebutuhan agama islam, bahkan Qurais Shihab dalam bukunya menyebutkan bahwa terdapat 845 kali kata ilmu yang terulang didalam Al-Qur’an. Ilmu adalah pengetahuan yang menjelaskan sesuatu sedangakan pengetahuan seseorang yang telah sadar mengetahui informasi. Maka dapat diartiakan ilmu pengetahuan merupakan informasi yang jelas tentang sesuatu yang diketahui seseorang. Bahkan sejak awal kelahiran Islam sudah memberikan penghargaan terhadap ilmu pengetahuan bila mana kita memperhatikan ayat Al-Qur’an pertama kali turun kepada Rasulluah SAW yaitu QS. Al-‘Alaq ayat 1-5,
اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَۚ ١ خَلَقَ الۡاِنۡسَانَ مِنۡ عَلَقٍۚ ٢ اِقۡرَاۡ وَرَبُّكَ الۡاَكۡرَمُۙ ٣ الَّذِىۡ عَلَّمَ بِالۡقَلَمِۙ ٤ عَلَّمَ الۡاِنۡسَانَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡؕ ٥
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang (mengajar) dengan perantara kalam, Dia mengajar manusia apa yang telah diketahuinya”
Sejak saat itulah manusia diingatkan bahwa Islam memerintahkan agar manusia gemar membaca, menulis, serta gemar melakukan penelitian keilmuan. Bukan saja membaca dalam arti sempit harfiah yaitu membaca yang tergores dalam kertas atau tulisan melainkan membaca goresan Yang Maha Menciptakan yaitu alam semesta. Ayat kedua dan ketiga menekannkan agar manusia menyadari tentang kejadian sehingga dalam diri manusia terbebas dari rasa sombong, angkuh, sebaliknya sifat tertanam kebersamaan antar manusia. Karena yang mulia hakekatnya hanyalah Allah SWT. dan yang terpenting ialah perintah membaca, menulis, melakuka observasi atau penelitian dengan dilandasi iman dan akhlak mulia.
Nama: Rahmatul Safitri Al Akbar
Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Email: rahmatulsafitri5@gmail.com
No whatsapp: 081343811241
No responses yet