Beliau bernama lengkap Kiagus Muhammad Yusuf bin Kgs.H.M. Saleh bin Kgs.M. Arsyad bin Kgs.H. Najamuddin bin Kgs.M. Yusuf bin Kgs. Muksin bin Khalifah Jakfar bin Khalifah Gemuk bin Ki. Bodrowongso bin Pangeran Fatahillah Gunung Jati.

Ia dilahirkan oleh ibunya Nyimas Badariah di guguk Pengulon di lingkungan Masjid Agung 19 ilir Palembang sekitar tahun 1860-an. Dasar-dasar pendidikan agamanya didapat dari ayahnya sendiri, dan menuntut ilmu pula kepada ulama-ulama besar Palembang waktu itu, seperti: KH. Nanang Siroj, KH. Makruf, Datuk Aman, Syekh Abdullah bin Makruf, dll.

Dengan bekal ilmu pengetahuan agama yang mumpuni, ia diangkat menjadi Hoofd Penghulu (kepala penghulu) Palembang menggantikan penghulu sebelumnya, Haji Abdurrahman (1905-1916). Pada periode Hoofd Penghulu Kgs.M. Yusuf (1916-1923), ia dibantu oleh keempat Khatib Penghulu yaitu: Kgs.H. Abdul Murod, Kgs. Kosim, Kms.H. Hasan, dan Kgs.H. Abdullah Siroj sampai tahun 1918. Sedangkan dari tahun 1918-1923, ia dibantu oleh 4 Khatib Penghulu:

  • Kms.H. Hasan
  • Kms.H. Umar (kakekku)
  • Mgs.H. Nanang Abdurrahman
  • Abdullah
    Beliau bersama para Khotib Penghulu mengeluarkan fatwa dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan keagamaan yang timbul di tengah masyarakat.

Selain alim ulama, ia juga sebagai pengurus Masjid Agung (Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayowikramo). Dalam upaya memakmurkan Masjid Agung baik dalam urusan dana perawatan dan pembinaan, Kgs. Yusuf mengambil inisiatif mendirikan pertokoan untuk disewakan. Maka dibangunlah dalam pekarangan masjid sultan ini sejumlah pintu toko hasil dari wakaf para donatur. Pertokoan ini disewakan, dan dari hasil inilah salahsatu untuk pembiayaan masjid. Sekarang bangunan ini telah dibongkar untuk perenovasian.

Kgs.M. Yusuf menikah dengan Nyayu Habsah binti Kgs.H. Makruf Khatib Penghulu, dari perkawinan ini ia memperoleh putera-puteri sebagai berikut:

  1. Nyayu Zahriah (Cek Entik)
  2. Kgs. Abdullah
  3. Ny. Husnah
  4. Ny. Khodijah
  5. Kgs. Jakfar (Naning)
  6. Ny. Habibah (Cek ileng)
  7. Kgs. Hasan
  8. Kgs. Hasir
  9. Kgs. Arsyad
  10. Ny. Tolhah
  11. Ny. Aluya (Cek Yun)
  12. Kgs. Abdul Halim

Hoofd Penghulu Kgs.M. Yusuf wafat sekitar th 1930 dan dimakamkan di ungkonan jambangan Candi Walang 24 ilir Palembang.
Wallahu a’lam…

Palembang, 9/4/2020

Sumber buku:
Mufti Palembang, 2018, Kms.H. Andi Syarifuddin, Rafah press, Palembang

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *