Oleh: Puja Prasetya Nugraha

Di suatu SMA 2 Bandung ada seorang siswi baru berasal dari Jakarta dia bernama Angel. Angel  pindah sekolah menengah atas ke Bandung karena ikut orang tuanya yang bekerja di kota Bandung.

Pada hari pertama sekolah Angel masuk ke kelas XII IPA 1 bersama Pak Sholeh guru yang hendak mengajar di kelasnya. Angel pun disuruh Pak Sholeh untuk memperkenalkan diri di depan kelas.

“halo teman-teman nama saya Angel, saya murid pindahan dari Jakarta” (kata Angel sambil melambai-lambaikan tangan)

“halo Angel” (saut semua siswa di kelas sambil melambaikan tangan)

“baik silakan duduk Angel disebelah Sukma” (kata Pak Sholeh sambil menunjuk siswi yang duduk di bangku ke tiga sebelah kiri)

Angel pun segera berjalan menuju tempat duduk Sukma, sesampainya di tempat duduk Sukma. Angel lalu berkenalan dengan Sukma dan duduk bersebelahan.

Seusai pelajaran pertama dan bel tanda istirahat pun berbunyi, Sukma mengajak Angel untuk pergi ke kantin sekolah, Angel pun menerima ajakan Sukma. Sesampainya di kantin mereka berduapun memesan minuman. Saat mereka berdua sedang minum, tiba-tiba datanglah dua teman Sukma yang Bernama Alex dan Melati.

“berdua aja nih” (kata Alex sambil menggeser kursi untuk duduk)

“iya nih ngga ngajak-ngajak” (kata Melati sambil menupuk pundak Sukma)

“oh kalian, maaf-maaf aku lupa ngajak kalian” (kata Sukma)

“oh, ada teman baru, kita dilupakan” (kata Alex dengan nada bercanda)

“kenalkan ini Angel, siswa baru dari Malaysia (kata Sukma sambil menunjuk Angel)

“oh, Angel, perkenalkan saya Alex (kata Alex sambil menyodorkan tangannya)

“dan saya Melati adiknya Alex (kata Melati sambil    menyodorkan tangannya)

Disitulah mereka berempat mulai akrab dan berteman, karena pada dasarnya Anggel siswi yang cerdas dan berparas cantik, Anggel pun mudah untuk mendapatkan teman, dan mereka berencana untuk pulang sekolah bersama-sama. Bel pun berbunyi mereka berempat bergegas kembali ke kelas masing-masing Sukma dan Angel kelas XII IPA 1, Melati kembali ke kelas XII IPS 1, Alex kembali ke kelas XII Bahasa. Seusai pelajaran bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Mereka berempat pun pulang ke rumah bersama dengan berjalan kaki dan sambil bercanda dan tertawa.

Keesokan harinya, sekolah SMA 2 Bandung mendapat undangan untuk mengikuti lomba cerdas cermat di SMA 3 Garut, karena Anggel, Sukma, Melati, dan Alex termasuk siswa yang unggul disekolahnya, maka mereka berempat pun dipilih untuk mewakili

Mereka Anggel, Sukma, Melati, dan Alex pun berangkat ke SMA 3 Garut dengan didampingi oleh Pak Heru selaku wakil kepala sekolah SMA 2 Bandung menggunakan mobil. Sambil berada di perjalanan mereka berempat saling berdiskusi dan belajar bersama mengenai materi lomba cerdas cermat.

Sesampainya di tempat lomba cerdas cermat (SMA 3 Garut). Mereka Anggel, Sukma, Melati, dan Alex  dan Pak Heru pun langsung menuju ke panitia lomba.

Pak Heru: Selamat siang kami dari SMA 2 Bandung ingin mengikuti lomba cerdas cermat (sambil memberikan senyum tipis-tipisnya).

Panitia lomba: Selamat siang, silakan untuk mengisi daftar hadir dulu!

Pak Heru: Baik, Mas. (sambil mengisi daftar hadir peserta)

Panitia lomba: oh iya Pak silakan, sambil menunggu pelaksanaan lomba, semua peserta diberikan waktu 30 menit untuk mempersiapkan diri!

Pak Heru: di mana yah, mas?

Panitia lomba: Bapak dari sini lurus, belok kanan, tepat di depan tempat pelaksanaan lomba cerdas cermat ada ruangan persiapan peserta, Bapak cari saja tulisan SMA 2 Bandung!

Pak Heru: Baik, mas. Terimakasih.

Panitia lomba: Sama-sama, pak.

Pak Heru dan Angel, melati, Sukma, dan Alex. langsung mencari ruangan persiapan mereka sesuai arahan dari panitia lomba. Setelah mereka menemukan ruangan persiapannya, mereka langsung berdiskusi untuk mempersiapkan lomba cerdas cermat yang sebentar lagi akan dimulai.

Pak Heru: Baik, ayo duduk semua! (sambil menunjuk kursi di ruangan itu). (sambil berdiri di depan mereka) Langsung saja, karena kita hanya diberikan waktu 30 menit untuk persiapan sebelum lomba cerdas cermat dimulai. Bapak menunjuk Angel sebagai ketua tim (sambil menunjuk Angel).

Angel: (berdiri menju Pak Heru). Terimakasih Pak, atas kepercayaanya. Baik, teman-teman semuanya kita sebagai perwakilan dari sekolah kita, kita harus semangat dan bekerja sama dalam lomba cerdas cermat ini supaya kita bisa memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama sekolah kita!

SUKMA, MELATI, ALEX  (serentak menjawab): Semangat….semangat….semangat.

ANGEL, SUKMA, MELATI, ALEX ( menyatukan tangan mereka dan berteriak penuh semangat………..SMA 2 BANDUNG……………YES.

Seketika suara panitia lomba cerdas cermat terdengar keras menggunakan pengeras suara

(….semua peserta lomba cerdas cermat di harapkan menuju ruang pelaksanaan lomba cerdas cermat, karena lomba cerdas cermar akan segera di mulai…….)

“ayo….ayo….kalian semua semangat. (kata Pak Heru, sambil bertepuk tangan memberi mereka semangat)

“Bapak akan menyaksikan lomba dari tribun penonton. (kata Pak heru)

ANGEL, SUKMA, MELATI, ALEX pun bergegas menuju ruang pelaksanaan lomba cerdas cermat, untuk babak penyisihan lomba. ANGEL, SUKMA, MELATI, ALEX berhasil lolos sebagai juara grup. Selanjutnya semua peserta lomba yang lolos ke final diberikan waktu istirahat selama 10 menit.

(ANGEL, SUKMA, MELATI, ALEX menuju ruangan istirahat diikuti pula oleh Pak Heru)

“Allhamdulillah, akhirnya kita lolos ke final” (kata Pak Heru, sambil menujukan rasa gembiranya)

“Allhamdulillah” (Angel, Sukma, Melati, Alex, secara bersamaan dengan penuh rasa gembira)

“Tapi lawan kita semakin sulit lagi” (kata Alex, dengan ekspresi cemas)

“Tenang saja, asalkan kalian semua bekerja sama dan percaya diri, Insyaallah kalian menang” (kata Pak Heru, dengan suara penuh motivasi)

“Iya, Lex. Semangat………..kamu pasti bisa” (kata Angel, dengan suara penuh motivasi)

“kok, Alex doang sih yang di semangatin….Aku sama sukma nggak nih di semangatin” ( kata Melati, sambil tersenyum)

“udah….udah…waktu lomba sebentar lagi akan di mulai…….ingat kalian harus semangat dan percaya diri” (kata Pak Heru)

Pertandingan babak final lomba cerdas cermat pun segera di mulai. Ruangan pun terasa panas menambah kesan persaingan yang sengit antara kedua peserta lomba cerdas cermat.

“Hadirin sekalian, pertandingan babak final lomba cerdas cermat akan segera di mulai, SMA 2 Bandung dan SMA 5 Garut dipersilakan memasuki arena lomba cerdas cermat” (suara Panitia lomba, dengan menggunakan pengeras suara)

Babak final lomba cerdas cermat pun dimulai dengan sistem rebutan, …….waktu berlalu…..terlihat skor yang sama antara SMA 2 Bandung dan SMA 5 Garut, hingga tersisa satu pertanyaan rebutan lagi untuk menentukan juara lomba cerdas cermat.

ALEX menekan tombol dan SMA 2 Bandung berkesempatan untuk menjawab pertanyaan penentuan itu….akan tetapi jawaban ALEX kurang tepat, sehingga kesempatan menjawab pertanyaan dilempar ke SMA 5 Garut……

“Dan jawaban dari SMA 5 Garut……Benar….” (kata Panitia lomba, menggunakan pengeras suara)

Akhirnya SMA 2 Bandung meraih juara 2 dalam kejuaraan lomba cerdas cermat tersebut.

Waktu pun berlalu, bulan berganti bulan, hari berganti hari. Pagi hari di sekolah terasa sejuk, sesejuk hati ANGEL  yang tepat pada hari  itu adalah hari ulang tahunnya.

Pagi itu di sekolah ANGEL pun tak lupa membagikan undangan ulang tahunnya kepada semua temannya sekolah.

“Hai…SUKMA, MELATI….guys….jangan lupa ntar malam datang ya di ulang tahunku! Awas….jangan sampai nggak datang loh! Lagi pula ntar malam juga malam minggu…. oiya….ntar sekalian aku kenalin pada pacarku yang baru datang dari Jakarta” (kata Angel, sambil mengulurkan undangan ulang tahunnya sambil senyum-senyum kegirangan)

“Iya…iya….tenang aja, kami pasti datang ko” (saut melati, sembari menepuk punggung Angel)

“oiya….ngomong-ngomong Alex nggak berangkat sekolah, kenapa?” (kata Angel, sembari kebingungan)

“Alex….dia….dia dirumah sakit” (saut Melati, sambil terbata-bata)

“Alex kenapa di rumah sakit…. dia sakit apa?” (kata Angel, dengan nada khawatir)

“Alex sakit…… kanker selaput otak” (kata Sukma, dengan nada terbata-bata)

“Astaghfirullahhaladim” (saut Angel, dengan nada kaget, dan sambil mengelus dada)

“Sebelumnya….maaf Angel nanti malam saya tidak bisa datang, karena saya harus menemani kakak saya di rumah sakit.” (kata Sukma, sembari tertunduk lesu)

“Nggak apa apa Sukma,….saya titip salam buat Alex ya….maaf saya belum sempat menjenguk….karena acara ulang tahunku tidak bisa diundur….ntar pasti setelah acaraku selesai aku pasti datang menjenguk Alex ke rumah sakit” (kata Angel, sambil mengelus-elus pundak Sukma)

“Terimakasih Angel, nanti aku sampaikan ke Alex” (saut Sukma, sambil memegang dan mengelus-elus tangan Angel)

Pada malam itu setibanya SUKMA di rumah sakit. Malam terasa sangat dingin dan sunyi tidak seperti malam-malam biasanya. SUKMA pun merasa perasaannya tidak enak pada malam itu.

Benar saja tiba-tiba PAK SUGENG dan IBU ENI (orang tua Alex dan Sukma) yang menunggu ALEX di rumah sakit, keluar dari ruangan ALEX dirawat dan berteriak-teriak memanggil DOKTER……

“Dokter……dokter……….dokter, ” (teriak Pak Sugeng, sambil kebingungan)

DOKTER pun berlari menuju ruangan ALEX di rawat, DOKTER langsung mengecek kodisi ALEX dan jantung ALEX melemah, DOKTER berusaha sekuat tenaga memompa jantung ALEX menggunakan alat pemicu jantung.

Namun nyawa ALEX tidak dapat tertolong lagi…………………

“Inalillahi wa inaillaihi raji’un………Alex tidak bisa tertolong lagi” (kata Dokter, sambil menghela nafas)

“Inalillahi wa inaillaihi raji’un…………(saut Pak Sugeng, Bu Eni dan Sukma, sambil menangis dan langsung memeluk erat jasad Alex)

IMG-20210626-WA0006.jpg

Puja Prasetya Nugraha, lahir di Brebes 4 Januari 2001. Mahasiswa S1 program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMP. Ia saat ini tinggal di Desa Langkap DK.Waringin RT 02/03. Kec. Bumiayu. Kab. Brebes. Ia dapat dihubungi melalui wa: 0859-2573-3179,  email: puja08887@gmail.com atau ig:@ puja.prasetya.524_

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *