Karya: Lely Nur Tachi
Seseorang yang bernama Riza mempunyai sahabat kecil yang bernama Dito. Mereka bersahabat hingga sampai sekarang. Riza berasal dari keluarga yang kaya, sedangkan Dito berasal dari keluarga yang kurang. Karena aku dan Dito sering bersama entah itu di kuliah atau bahkan di tempat main juga sering bareng, maka keluargaku pun sudah mengganggap Dito seperti keluarganya sendiri, bahkan ibuku juga sudah mengganggap Dito seperti anaknya sendiri. Karena sebab itu Dito sering menginap dan sering dibantu juga oleh keluarga Riza. Mereka sudah banyak sekali mengenal satu sama lain.
Pada hari minggu Dito mengajakku bermain ke pantai didekat rumahnya. Aku dan Dito berniat untuk refreshing sembari merilekskan otak agar tidak penat. Disela kami sedang membuat video dan bermain pasir, tiba-tiba mataku tertuju pada sepasang kekasih yang sedang duduk bersama. Kini aku baru sadar bahwa hidupku belum lengkap apabila belum memiliki kekasih. Sambil melamun dan memegang pasir ditanganku secara tidak sengaja aku merobohkan hasil miniatur yang dibuat Dito dari pasir tersebut. Sontak aku kaget dan Dito pun marah kesal, karena miniatur yang telah dibuatnya dirusak begitu saja oleh Riza. Setelah aku meminta maaf pada Dito, kami berdua pun bermain air bersama-sama dan saling mengejar satu sama lain. Karena hal ini dirasa sangat menyenangkan ketika dapat tersenyum bahagia dan bersenda gurau bersama teman dekatnya.
Sesampainya dirumah, aku terus membayangkan sepasang kekasih yang tengah duduk mesra di pantai tadi. Waktu teruslah bertambah dan malam semakin larut. Aku mempunyai keinginan untuk mempunyai seorang kekasih. Aku mengobrol tentang perempuan bersama dengan Dito karena Dito pun juga belum memiliki pasangan. Jadi, ngobrolnya pun asik dan menyenangkan. Sembari mengobrol dengan asik aku juga berkeinginan untuk membuat kopi dan membawa cemilan untuk kita berdua.
Suatu ketika aku jatuh cinta kepada seorang wanita yang bernama Alma, yang kebetulan satu tempat juga dengan magangku. Karena sering ketemu, sering ngobrol bareng, sering mengerjakan tugas bareng, sering makan bareng dan disitulah timbulah rasa cinta untuknya. Aku menceritakan sosok Alma kepada Dito sahabatku. Kebetulan sekali bahwa Dito ternyata kenal juga dengan Alma. Aku pun tidak tahu dimana mereka saling kenal. Yang pasti aku merasa senang ketika Dito sudah mengenal Alma. Secara tidak langsung dapat juga menjadi mata- mataku untuk mencari informasi tentang Alma (dalam hatiku tersenyum).
Ketika magang sedang libur aku memutuskan untuk mengajak Alma bermain ditaman yang berdekatan dengan tempat magang kita. Disitu kita saling mengobrol satu sama lain dan disini Alma juga menceritakan bagaimana ia bisa kenal dengan Dito sahabatnya. Ternyata Dito dan Alma saling kenal karena sama-sama pernah mengikuti acara seminar bersama dan disitu aku tidak ikut seminar karena waktu itu aku sedang ada acara dengan keluargaku. Selang beberapa waktu aku dan Alma mengobrol, tiba-tiba hujan turun dan kami memutuskan untuk pulang dan aku siap untuk mengantarkan Alma pulang kerumahnya.
Setelah sampai dirumah aku cerita kepada ibuku bahwa aku sedang jatuh cinta ke Alma dan menurut ibuku selagi Alma membawa pengaruh yang baik untuk aku maka pertahankanlah dan siapkan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Alma. Keesokan harinya dimana aku dan kelompokku melaksanakan magang dan mempersiapkan diri untuk kegiatan hari ini juga kami berdiskusi dan saling mensuport tim kita agar dapat menjalankan magang hari ini dengan baik. Disela-sela istirahat aku dan Alma sedang makan berdua dan aku merasa gugup untuk menyatakan perasaanku kepada Alma. Hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk berbicara kepada Alma. Setelah aku menyatakan perasaanku ternyata Alma sudah menjalin hubungan Dito sahabatku sendiri. Disini aku merasa di khianati oleh sahabat terdekatku dan aku merasa dibodohi juga karena Alma. Aku merasa marah, kesal, dan sakit hati dengan apa yang telah dilakukan Dito terhadapku. Persahabatan antara aku dan Dito, aku anggap sudah cukup sampai disini, aku masih tidak bisa terima dan tidak menyangka bahwa Dito seperti itu.
Lely Nur Tachi, lahir di Banyumas, 08 Juli 2001. Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Berdomisili di Desa Mandirancan RT
02 RW 03, Kec. Kebasen, Kab. Banyumas, No. Rek 0077-01-098981-50-8, an. Lely Nur Tachi, BRI Kantor Cabang Purwokerto, HP 08112820807, IG: lely_tachi, Posel: lelynurtachi08@gmail.com.
No responses yet