Desember 2020 ini muncul pengibaran bendera GAM, sedang di Papua ada peringatan HUT OPM baca:
Lalu bagaimana?
1. Sekali lagi seperti yang saya tulis (lihat di FB saya sebelumnya) terhadap kelompok radikal di Indonesia, aparat harus mulai tegas. Katanya Indonesia sebentar lagi mau menjadi negara maju, masak masalah separatis (yang dalam konstruksi saya, mereka bisa dikatagorikan bagian dari kelompok radikal di Indonesia) belum bisa dituntaskan secara tegas.
2. Kita bisa menerima model pendekatan Gus Dur karena memang logis untuk saat itu. Era Orde Baru terkenal represif, maka saat reformasi yang baru mentas dari represivitas, tentu model pendekatan lunak dan humanis ala Gus Dur adalah wajib. Beda lagi sekarang, kita sudah sangat demokratis. Bahkan dengan sebagian negara Barat dalam beberapa hal kita lebih demokratis, apalagi dengan Timur Tengah.
3. Untuk aparat, harus tegas terhadap separatis (tentu kepada koruptor dan bandar narkoba juga). Sedang unsur pemerintah yang lain berupaya memeratakan pembangunan. Tentu jangan harap pemerataan bisa total sim salabim, Nampaknya ikhtiar sudah ada, apesnya diantara penguasa lokal di daerah Aceh dan Papua malah berurusan dengan KPK.
4. Kalau tegas terhadap radikalis seperti separatis lalu takut dicap Barat mengabaikan HAM, malah kita bisa ganti mengingatkan Barat yang kadang juga standar ganda. Masak saat aparat Indonesia tegas terhadap radikalis Islam, negara Barat diam alias menyetujui sikap tegas pemerintah. Walakin, kalau pemerintah tegas terhadap radikal separatis, masak Barat akan membela. Sekali lagi pelajaran dari Timor Timur penting. Tidak seluruhnya negara Barat punya misi HAM tapi ada juga misi lain.
5. Saya sampaikan, kalau kelompok Islam secara mayoritas tegas terhadap radikalis muslim, maka non muslim juga harus tegas terhadap radikalis yang non muslim, ingat Timor-Timur ya!
6. Terakhir, jangan ada agen yang main-main atau main mata atau komodifikasi radikalisme, mungkin itu untuk jangka pendek menguntungkan untuk “stabilisasi atau malah membelah pandangan” tapi dalam cita panjang berdirinya NKRI adalah suatu pengkhianatan dan tidak bermanfaat. Jayalah NKRI.
***
Ndingkik alias mendekati secara sembunyi si Dimitry yang sedang ngaji kok dua kitab, eh ternyata mau ujian baca kitab hehe sehingga lihat yang jenggotan… Rambutnya sangat kilau hehe
No responses yet