Oleh Andi Zalfa Aulia Azzahra Arma (Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka)
Komunikasi adalah proses penyampaian atau pertukaran informasi (pesan, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi verbal terjadi dalam bentuk kata-kata yang disampaikan, sedangkan komunikasi nonverbal misalnya berupa ekspresi cemberut yang dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka sedang marah.
Dalam komunikasi, tidak hanya terjadi pertukaran informasi tetapi juga pengertian antara dua pihak. . Inilah yang disebut dengan komunikasi efektif. Komunikasi yang efektif berarti baik pengirim (sender) maupun penyampai (receiver) mempunyai pemahaman yang sama terhadap suatu pesan. Komunikasi dikatakan efektif jika pesan diterima dan dipahami oleh pengirim pesan sebagaimana dimaksud, jika tindakan timbal balik dilakukan secara sukarela oleh penerima pesan, jika dapat meningkatkan kualitas hubungan interpersonal dan sebaliknya tidak ada hambatan. .
Komunikasi yang efektif merupakan hal yang penting dan kompleks bagi semua pihak. Hal yang sama juga terjadi dalam hubungan antara orang tua dan anak. Penting bagi orang tua untuk menjalin komunikasi yang terbuka dan efektif dengan anak untuk membangun hubungan yang baik.
Orang tua yang berkomunikasi secara efektif dengan anak cenderung menghasilkan anak yang bersedia melakukan apa pun yang diperintahkan. Hal ini karena anak-anak mengetahui apa yang orang tua harapkan dari mereka dan oleh karena itu lebih mungkin untuk memenuhi harapan tersebut. Anak-anak juga akan cenderung merasa lebih aman dalam keluarga dan karena itu akan lebih cenderung untuk bekerja sama. Oleh karena itu, menjalin komunikasi yang efektif antar seluruh anggota keluarga sangatlah penting. Berikut tips dan trik menjalin komunikasi yang efektif:
Mulailah berkomunikasi secara efektif sejak anak Anda masih kecil.
Sebelum Anda dapat berkomunikasi, pastikan Anda berdua merasa cukup nyaman. Orang tua harus menciptakan kondisi komunikasi yang terbuka dan efektif dengan anak-anaknya. Berikan anak Anda cinta, pengertian, dan penerimaan tanpa syarat agar mereka bisa lebih terbuka dalam menyampaikan pemikiran, perasaan, dan kekhawatirannya.
2. Sesuaikan gaya komunikasi dengan usia anak.
Saat orang tua berkomunikasi dengan anak, hendaknya orang tua menyeimbangkan tingkat komunikasi dengan anak. Sebaiknya orang tua menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak agar lebih mudah memahami maksud perkataan orang tuanya.
3. Ajari anak untuk mendengarkan dengan baik.
Sebaiknya orang tua mendidik dan melatih anak agar ketika berbicara, orang tua menunjukkan ketertarikan dan memperhatikan apa yang diucapkan anak.
4 . Usahakan percakapan tetap singkat.
Semakin muda anak, semakin sulit duduk dan mendengarkan dalam jangka waktu lama. Yang terbaik adalah menyampaikan informasi sedikit demi sedikit, terus memastikan bahwa anak-anak memperhatikan dan memahami apa yang dikatakan.
5. Jika ingin bertanya, usahakan untuk menanyakan pertanyaan yang tepat.
Orang tua perlu memahami bahwa ada pertanyaan yang memudahkan percakapan dan ada juga pertanyaan yang dapat menghentikan pembicaraan kembali. Cobalah untuk mengajukan pertanyaan terbuka saat berkomunikasi dengan anak agar mereka dapat menjawab secara mendalam. Contoh pertanyaan menggunakan kata “Apa”, “Dimana”, “Siapa” atau “Bagaimana”.
6. Ekspresikan perasaan dan pikiran Anda saat berkomunikasi dengan anak.
Komunikasi yang efektif hanya bisa efektif jika bersifat dua arah. Orang tua tidak hanya harus mau mendengarkan anak-anaknya, tetapi mereka juga harus mau mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Ingat, saat menceritakan perasaan dan pikiran Anda kepada anak, jangan menilai mereka dengan kasar. Bicaralah perlahan dan hati-hati, para orang tua.
7. Jadwalkan waktu bicara yang teratur.
Memiliki jadwal bukan berarti menghalangi orang tua untuk berkomunikasi dengan anak, melainkan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengutarakan pendapatnya dalam waktu tertentu. Misalnya dengan melaporkan keluhan terkait operasional sehari-hari dan mendiskusikan permasalahan. Waktu yang bisa Anda gunakan untuk berbicara adalah sebelum tidur, setelah makan, dan setelah beraktivitas.
8. Sadarilah bahwa orang tua tidak selalu mengetahui jawaban atas pertanyaan anak.
Ketika anak mengajukan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh orang tua, orang tua harus mengakuinya bersama anak. Orang tua dapat membimbing anak-anak mereka di mana mereka perlu menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. Oleh karena itu, orang tua juga mengajarkan bahwa manusia mempunyai keterbatasan dan lebih baik jujur daripada berbohong untuk menjawab pertanyaan yang tidak diketahui.
9. Berikan penjelasan lengkap terhadap pertanyaan anak.
Saat orang tua menjawab pertanyaan anaknya, mereka harus berusaha memberikan informasi sebanyak yang dibutuhkan anak, meskipun topiknya adalah topik tertentu.
DAFTAR REFERENSI
http://repository.radenintan.ac.id/16329/3/PERPUS%20PUSAT%20BAB%201%20DAN%205.pdf
No responses yet