Lawang Loteng adalah Pintu Gerbang utama untuk masuk ke dalam Keraton Kuto Palembang atau Benteng Kuto Besak (BKB). Lawang Loteng ini terletak di bagian muka keraton, menghadap Sungai Musi. Lawang Loteng, bangunan yang tinggi beratap loteng ini terdiri dari 2 lantai, tingkat atas berfungsi sebagai lobang tembak meriam-meriam, bedil dan persenjataan lainnya. Selain itu, ruang Lawang Loteng difungsikan pula sebagai penjara atau ruang tahanan.
BKB sendiri dibangun dalam tahun 1780 oleh Sultan Muhammad Bahauddin. Selain Lawang Loteng, dilengkapi pula dengan 2 lawang Borotan di samping kanan kiri BKB.
Sekarang gerbang asli Lawang Loteng BKB tidak ada lagi, sudah berubah bentuk asalnya, dihancurkan oleh kolonial Belanda dan diganti bentuk baru menurut selera mereka.
Di dalam manuskrip sejarah Palembang ada disebutkan anak-anak Sultan Mahmud Badaruddin, para pangeran dan priyai keluarga Kesultanan Palembang sempat ditangkap dan ditahan (ditutup) dalam penjara Lawang Loteng oleh kolonial Belanda selama 3 bulan, karena melakukan pemberontakan sehingga masuk dalam daftar hitam, dan selanjutnya diasingkan ke Kupang, dll.
Dalam naskah disebutkan:
“Pada tahun seribu dua ratus sembilan puluh delapan (1298 H/1881) dan pada pagi-pagi hari Isnin yang keenam hari bulan Ramadhan, pukul enam, dipanggil oleh resident Tobias Olanda kepada Pangeran Kusuma Diraja Muhammad Syafin ibn alm Sri Paduka Sultan Suhunan Mahmud Badaruddin serta anak-anak saudaranya ke kantor, maka ditutup (dipenjara) di Loteng Kuto Palembang adanya…”
Wallahu a’lam
Palembang, 29/12/2019
No responses yet