Categories:

Hari-hari ini, benda di dunia ini yang paling sering menemani kita adalah smartphone. Ketika kita bangun tidur, benda yang pertama kali kita cari dan kita pegang adalah smartphone. Sampai nanti menjelang kita tidur, benda terakhir yang menemani kita adalah smartphone juga.

Hasil riset menunjukkan, masyarakat yang sudah kecanduan dengan smartphone sekarang ini, pada umumnya akan membuka alat ini sedikitnya 3 atau 5 menit sekali, baik ada notifikasi atau pun tidak. Ini menunjukkan bahwa betapa sibuknya kita dengan benda bernama smartphone ini. Pada mulanya, alat ini menjadi sarana kemunikasi, kemudian menjadi alat untuk mencari atau berbagi informasi, kemudian berkembang lagi menjadi alat untuk mencari hiburan, transaksi; atau untuk melakukan apapun yang menghabiskan semua waktu kita nyaris setiap hari.

Maka kali ini kita akan membahas mengenai manajemen waktu dalam penggunaan smartphone di tangan kita. Peralatan apapun atau inovasi teknologi apapun semestinya membantu manusia di dalam menyelesaikan berbagai macam problematika hidup; membantu kita di dalam menyelesaikan tugas sehari-hari. Teknologi mestiya meringankan beban bukan malah menjadi beban tambahan bagi kita.

Nyatanya sebaliknya, perkembangan teknologi menjadi beban pekerjaan tambahan bagi kita. Banyak karyawan atau pekerja yang mengeluh begini: Saat pulang kerja, mestinya ia beristirahat bersama keluarga. Kenyataannya tidak, pekerjaannya terus berlanjut gara-gara ada smartphone di tangan.

Ya. Pekerjaan pun berlanjut; tidak ada berhentinya sampai menjelang tidur. Ada saja yang perlu dibahas, dirapatkan. Belum lagi ditambah dengan berbagai macam konten di dalam smartphone kita; atau interaksi kita dengan ribuan teman dari berbagai platform media sosial kita atau pembahasan penting-tidang penting dalam beberapa grup whatsApp dan seterusnya. Jadi nyaris tidak ada waktu longgar. Kita sibuk sekali dengan Smartphone kita.

Bisa digambarkan begini: Dalam smartphone kita terdapat berbagai urusan atau bidang yang berbeda. Ibarat anak sekolah, bayangkan kalau dalam waktu satu hari mereka menerima seanyak 100 mata pelajaran yang berbeda, betapa pusingnya mereka. Seperti itu juga kira-kira kita dengan smartphone di dalam genggaman.

Dalam kondisi seperti ini sebenarnya kita sangat capek. Kita sangat sibuk dengan peralatan bernama smartphone Ini. Perkembangan teknologi justru malah lebih banyak menjadi beban hidup kita. 

Lalu bagaimana cara kita mengelola waktu bersama smartphone kita? Sebenarnya mudah. Mungkin.

Pertama-tama ketika bangun pagi, usahakan bukan smartphone sebagai alat atau benda yang pertama kita cari. Sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, ketika kita bangun di pagi hari dan membaca doa bangun tidur, aktivitas pertama adalah ke kamar kecil dan mengambil air wudhu kemudian menjalankan shalat. Berikutnya, baca dikir dan Al-Quran seayat dua ayat. Berikutnya, kita melakukan aktivitas bersama keluarga; sarapan atau membersihkan rumah. Jika waktunya tidak mepet, sebelum berangkat bekerja atau beraktifitas barulah kita boleh membuka handphone sebatas keperluan-keperluan berkaitan dengan aktivitas kerja atau aktivitas di kampus atau aktivitas di sekolah yang perlu dipersiapkan.

Jadi anggap saja kita sudah sangat sibuk dengan aktivitas sehari-hari, sehingga kita merasa tidak sempat mencari kesibukan dengan smartphone kita. Berikutnya, nanti baru kita akan menggunakan smartphone kita pada saat kita longgar. Gunakan alat ini sekadar kalau ada panggilan mendesak.

Pada siang hari, saat kita beristirahat, barulah kita iseng-iseng membuka smartphone untuk mencari informasi, atau berbagi kabar baik. Ini pun sebenarnya masih ada alternatif lain mengisi waktu di jam istirahat kita. Misalnya ngobrol dan bercanda dengan teman; membaca buku; atau aktivitas apapun di waktu istirahat. Jadi kita tidak harus berirtirahat dengan smartphone.

Manajemen waktu dengan smartphone ini sebenarnya hanya dimaksudkan untuk mengurangi beban kita terhadap peralatan teknologi yang mestinya malam meringankan hidup.

Sampai nanti menjelang tidur, bukan handphone menjadi alat terakhir yang kita pegang. Pada saat kita tidur, dipastikan handphone sudah tidak berada di samping kita. Kita jauhkan dari tempat tidur. Kita membaca doa sebelum tidur dan lelap dengan tenang.

Ada sebagian orang yang sengaja tidur dengan cara menyalakan handphone di sampingnya; entah musik; video macam-macam; atau mungkin pengajian ustadz atau aktivitas artis kesayangan; atau bunyi-bunyian apapun dari smartphon. 
Apa yang terjadi? Suara dalam smartphone yang terbawa dalam tidur kita sebenarnya membuat pikiran kita tidak tidur. Mungkin secara fisik kita sedang tidur beristirahat, namun sebenarnya pikiran kita mengikuti alur suara yang muncul dari handphone; bisa musik; bisa iklan; bisa suara apapun. 

Akibatnya, pada saat kita bangun kepala kita berasa penuh; pikiran kita terasa capek. Kenapa begitu? Karena pada saat tidur tadi; pikiran kita tetap bekerja mengikuti apa yang terdengar dari suara smartphone. Berikutnya; pada saat kita beraktivitas di pagi hari dan di siang hari, pikiran kita juga sudah sangat lelah; konsentrasi berkurang; mudah emosi; kemudian mudah mengeluarkan keputusan-keputusan yang tidak strategis. Sebabnya, hanya hanya gara-gara kita kita kurang tepat di dalam menggunakan kemajuan teknologi.

Maka pesan utama buat kita, seperti disampaikan di awal tadi, semestinya smartphone atau perkembangan teknologi apa pun mestinya meringankan hidup manusia. Jadi bukan malah menyulitkan kita. Ayo, peralatan teknologi ini kita gunakan sebatas kita perlukan untuk membantu dan meringankan kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari; bukan sebaliknya malah benda ini mengontrol seluruh aktivitas kita sehingga. Kita menjadi sangat tergantung dengan benda milik kita sendiri, smartphone di tangan kita sendiri! 

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *