Apa yang menarik dari manuskrip salinan kitab Karya  Syeikh Zainuddin Al-Malibari  ini ? Menjadi menarik karena salinan manuskrip kitab tersebut ditulis oleh KH Abdullah bin Abdul Manan (w.1894), ayah dari Syeikh Mahfuzh al-Tarmasi.

Kitab ini berisi Nazham dalam bidang Tasawuf. Kitab Hidayatul Adzkia` Ilaa Thariq al-Auliya’ ini diberi syarah (komentar) oleh Sayid Abu Bakar bin Muhammad Syatha , putra dari Sayid Muhammad Syatha sekaligus guru utama bagi putranya,  Syeikh Mahfuzh, dalam kitabnya yang berjudul Kifayatul Atqiya’ wa Minhaj Al-Ashfiya’ Syarh ‘ala Hidayah Al-Adzkia’.

KH. Abdullah menyalin manzhumah ini  dengan memberi makna  gandul  pegon jawa (khawamis).  Pada kolofon Naskah ini selesai ditulis pada hari Senin bulan yang Adzim, Jumadil Akhirah,  tahun 1302 H /  Maret 1885 M,  yang berarti usia naskah ini telah mencapai 135  tahun. 

Manaqib yang bisa menjelaskan tentang sejarah hidup  KH. Abdullah Tremas selama  ini masih sulit dilacak karena  minimnya sumber-sumber data yang belum ditemukan. Namun demikian jejak intelektualnya tak diragukan dan bisa dilihat dari keberhasilannya dalam melanjutkan estafet kepemimpinan Pondok Tremas dan kesuksesan dalam mendidik putra-putrinya.

Sebagai guru pertama bagi putranya, Syeikh Mahfuzh al-Tarmasi, ia telah memberi pengaruh besar pada karir sang putra. Dari beberapa kitab yang pernah diajarkan kepada Syeikh Mahfuzh, mengindikasikan bahwa KH. Abdullah bin Abdul Manan punya pengalaman panjang tholabul ilmi, khususnya di Haramain, di mana dalam kurun yang panjang beliau diketahui sering bolak-balik ke Makkah dalam rangka misi haji sambil rihlah ilmiyah,  termasuk mengantar putra-putranya  belajar di Masjidil Haram, mulai dari Syeikh Mahfuzh, KHR. Ahmad Dahlan, KHR Muhammad Dimyathi dan KHR Abdur Razzaq.

Dengan ditemukannya naskah ini, setidaknya ada harapan untuk terus mencari tahu jejak bersejarah perjuangan beliau dalam menyiapkan putra-putrinya hingga berhasil melahirkan generasi yang layak disebut sebagai Mujadid abad kedua Pondok Tremas, penerus sang Muasis wa Mujadid abad pertama, KH Abdul Manan Dipomenggolo.

Kredit Foto : Salinan naskah kitab Hidayah al-Adzkia yang ditulis KH Abdullah al-Tarmasi, koleksi alm Akhmad Saufan (w.2018)

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *