Saat badai derita menerpa kehidupan kita, kebanyakan kita menghabiskan waktu dengan mengeluh dan bersedih hati. Kebanyakan kita menganggap bahwa musibah dan ujian yang menimpa kita adalah akhir dari segalanya. Padahal sejarah banyak mengajarkan kita bahwa banyak sekali musibah yang menjadi pintu gerbang menuju bahagia. Jangan berlarut diri dalam kekalutan dan kesedihan.
Biasanya kita akan menjadi agak tenang menjalani musibah saat kita didatangi dan didampingi orang baik nan shalih yang terus memberikan harapan, motivasi dan nasehat kesabaran. Semakin runyam hati kita saat bertemu orang yang selalu menakut-nakuti dan membesar-besarkan masalah.
Sunnah para nabi adalah menyemangati manusia untuk bahagia dengan bertuhankan Allah. Dari para nabi kita dengar nasehat: “jangan bersedih, tidak apa-apa jangan murung dan gelisah, ini tidak masalah, senangkan hatimu,” dan lain sebagainya. Nabi kita yang mulia Nabi Muhammad SAW bukan hanya memberikan motivasi bahagia kepada kita ummatnya, beliau merasakan beratnya derita ummatnya dan mendoakan ummatnya untuk bahagia. Sudah diaminkankah doa beliau untuk kita?”
Alangkah ingin dan senang hati kita jika saat mendapatkan ujian dan musibah lalu tiba-tiba Rasulullah hadir di hadapan kita, mengelus dada kita sambil berkata: “Tenang ya, jangan gelisah. Ini hanya masalah dunia. Nanti kamu bertemu dan bersama saya di surga kalau kamu bersabar dan ridla atas apapun yang Allah tetapkan untukmu.” Saat seperti itu sungguh menjadi saat terindah yang menghilangkan segala keluhan dan derita. Bisakah rasulullah hadir dalam kehidupan kita kini? Bisa. Hadirkan beliau dalam hati kita dengan penuh cinta dan rindu. Perbanyak bershalawat untuk beliau dan lakukan apa yang beliau suka jika kita lakukan itu.
No responses yet