Categories:

Oleh : Puspita Ayu Purnamaningtias, Mahasiswi Psikologi, program studi psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka (UHAMKA)

      Dalam ilmu psikologi agama, salah satunya kita akan mempelajari kesadaran dan perasaan seseorang. Kita harus menerapkan cara berfikir positif karena cara berfikir positif berpengaruh dalam bersikap terhadap diri sendiri dan orang lain. Jika kita menerapkan hal tersebut pasti akan memiliki pikiran positif meskipun ketika sedang mengalami masalah.

       Kita bisa mempelajari ilmu psikologi agama karena dalam ilmu psikolog sendiri akan membahas tentang kepribadian,tingkah laku atau kejiwaan. Sedangkan agama sendiri merupakan dasar dari tindakannya. Jadi psikologi agama merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam hubungannya terhadap keyakinan agama.

      Beberapa pembelajaran yang akan kita dapatkan ketika sudah mempelajari psikologi agama yaitu, social control dalam hal ini kita akan dapat bersosialisasi dengan baik terhadap orang sekitar karena akan diajarkan sifat-sifat yang baik, menghilangkan hal yang buruk dan berdasarkan ajaran agama ilslam yang akan menimbulkan solidaritas baik secara individu maupun kelompok. Menanamkan kecerdasan emosional, terdiri dari pemahaman  perasaan, empati, penyesuain diri, pemecahan masalah, pengendalian amarah, penyesuaian diri, ramah dan hal positif lainnya.

Penulis menyimpulkan jika kita tidak ada ilmu psikologi agama maka akan ada banyak hal-hal buruk yang terjadi, kita bisa liat dari lingkungan sekitar bahwa saat ini orang-orang lebih menghabiskan waktunya dengan bermain gadget, tidak saling sapa, jarang berkumpul, semisal sedang berkumpulpun mereka akan sibuk dengan gadget sendiri dan menyebabkan perubahan perilaku social dan seseorang dapat berperilaku buruk akibat penggunaan gadget.

        Seseorang kurang memperdulikan lingkungan sekitar, kurang menghargai dan bisa menimbulkan sifat egois dimana sifat tersebut hanya mementingkan dirinya sendiri. Dengan mempelajari ilmu psikologi agama kita bisa memiliki pengetahuan untuk menghadapi seseorang yang mengalami perubahan perilaku dan cara menghargai seseorang. Dengan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan, misalnya dengan melakukan penelitian perilaku dan keagamaan, apa penyebab dari masalah yang terjadi dan cara menanganinya. Sehingga  kita bisa berperilaku sesuai pelajaran yang didapatkan agar mengembangkan kesehatan mental seseorang dan menata perilaku terhadap seseorang maupun kepada Allah.

 Salah satu fungsi utama dari psikologi agama dalam kehidupan sehari –  hari adalah untuk meningkatkan keimanaan. Karena dalam psikologi agama tersebut apa yang di cari dalam dunia ini tidak akan dibawa dalam kehidupan akhirat nantinya, namun yang dibawa hanyalah amal dan perbuatan selama berada di muka bumi ini.

Pada umumnya seseorang yang mengerti psikologi agama, tentunya akan dekat dengan agama juga. Jika seseorang sudah dekat dengan agama maka akan bermanfaat atau berpengaruh terhadap perilakunya dalam kehidupannya sehari –  hari tentunya.

    Psikologi agama ini juga bermanfaat bagi seseorang dalam hal pemecahan masalah. Pada umumya jika seseorang mengerti akan psikologi agama maka bisa dipastikan cara pandang seseorang tersebut dalam menghadapi masalah juga akan berbeda, begitupun dalam pemecahan masalah tersebut. Lalu manfaat bagi seseorang dalam hal etos kerjanya. Karena dalam psikologi agama bekerja merupakan sebuah ibadah, jadi jika dirasa pekerjaan adalah sebah ibadah, maka sudah seharusnya pekerjaan itu dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan perasaan bertanggung jawab kepada snag pencipta pekerjaan itu sendiri.

Psikologi agama ini juga bermanfaat bagi seseorang dalam hal pemecahan masalah. Pada umumya jika seseorang mengerti akan psikologi agama maka bisa dipastikan cara pandang seseorang tersebut dalam menghadapi masalah juga akan berbeda, begitupun dalam pemecahan masalah tersebut. Lalu manfaat bagi seseorang dalam hal etos kerjanya. Karena dalam psikologi agama bekerja merupakan sebuah ibadah, jadi jika dirasa pekerjaan adalah sebah ibadah, maka sudah seharusnya pekerjaan itu dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan perasaan bertanggung jawab kepada snag pencipta pekerjaan itu sendiri.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *