Kitab ini oleh penulisnya diberi nama “An-Najmu Al-Wahhaj” (النجم الوهاج). Lafaz “Najm” bermakna bintang. Lafaz “al-wahhaj” bermakna menyala-nyala atau berkilauan. Jadi secara harfiah makna “An-Najmu Al-Wahhaj” adalah bintang yang berkilauan.

Pengarangnya bernama Ad-Damiri (الدميري). Nama lengkap beliau Kamaluddin Abu Al-Baqo’ Muhammad bin Musa bin ‘Isa Ad-Damiri. Laqob Damiri di ambil dari nama kota yang bernama Ad-Damiroh di Mesir di dekat kota Dimyath

An-Najmu Al-Wahhaj” adalah kitab fikih bermazhab Asy-Syafi’i yang merupakan syarah dari “Minhaj Ath-Tholibin” karya An-Nawawi. Kitab ini bisa digolongkan ke dalam kelompok syarah panjang (muthowwal), bukan syarah singkat seperti kitab “Kanzu Ar-Roghibin” karya Jalaluddin Al-Mahalli atau syarah pertengahan (mustawasith) seperti kitab “Nihayatu Al-Muhtaj” karya Ar-Romli.

Dalam menyusun kitab ini, Ad-Damiri banyak memanfaatkan kitab-kitab As-Subki dan Al-Isnawi. Saat menulis Ad-Damiri memulainya dari bab Al-Musaqot. Penulisan kitab ini rampung pada bulan Robi’ Al-Awwal tahun 786 H.

Dari sisi isi, kitab “An-Najmu-Wahhaj” lebih luas uraiannya daripada “Tuhfatu Al-Muhtaj” karya Al-Haitami, “Mughni Al-Muhtaj” karya Asy-Syirbini dan “Nihayatu Al-Muhtaj” karya Ar-Romli. Keistimewaannya adalah hampir semua kasus fikih yang disebutkan dalam “Minhaj Ath-Tholibin” oleh Ad-Damiri dijelaskan uraian dalil dan ta’lilnya dengan dikaitkan dengan pembahasan ushul fikihnya. Bahasanya juga mudah dipahami, enak dibaca dan sederhana. Ad-Damiri juga menyebut ikhtilaf ulama di luar Asy-Syafi’iyyah. Dalam hal penguasaan hadis, Ad-Damiri juga terlihat lebih kokoh, karena saat menyebut hadis beliau menisbatkannya kepada mukhorrijnya bahkan dijelaskan juga kualitasnya.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *