Categories:

Oleh: Fadhilla Nadyatuzzahra (Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta)

Kata sakinah secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai kedamaian. Sakinah atau kedamaian itu didatangkan Allah ke dalam hati para Nabi dan orang-orang yang beriman agar tabah dan tidak gentar menghadapi rintangan apapun. Jadi sakinah dalam keluarga dapat dipahami sebagai keadaan yang tetap tenang meskipun menghadapi banyak rintangan dan ujian kehidupan. Keluarga ideal adalah keluarga yang mampu menjaga kedamaian, dan memiliki cinta dan kasih sayang.

Islam sudah menggambarkan tentang ikatan batin dan emosional antara suami dan istri, sebagai salah satu tanda kebesaran Allah SWT. “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. ” (Q.S Ar-Rum: 21)

Al-Qur’an membangunkan sebuah keluarga yang sakinah dan kuat untuk membentuk suatu tatanan masyarakat yang memelihara aturan-aturan Allah dalam kehidupan. Aturan yang ditawarkan Islam menjamin keluarga bahagia karena nilai-nilai sejati yang dikandungnya serta keharmonisan yang ada dalam kodrat manusia.

Setiap orang harus memiliki keinginan untuk membangun keluarga yang harmonis dan sejahtera. Islam sendiri merupakan agama yang mendorong manusia untuk membangun rumah tangga berdasarkan ajarannya, seperti menciptakan keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah. Ungkapan ini sering terdengar ketika seseorang baru menikah atau anggota keluarga ingin memiliki keluarga Sakinah, Mawaddah atau Warahmah. Banyak orang yang memperdebatkan arti sebenarnya dari keluarga Sakinah, menyebutnya sebagai keluarga yang dibangun di atas ajaran Islam.

Tips Membangun Keluarga yang Harmonis:

  1. Memperkuat Hubungan dengan Allah SWT

Pasangan yang saling mencintai karena Allah juga akan semakin membuat rumah tangga bahagia dan harmonis, karena hubungan yang baik dengan Allah akan memengaruhi hubungan yang baik juga dengan pasangan.

  • Saling Mencurahkan Perhatian

Mencurahkan perhatian ini maksudnya juga bisa saling ucapkan kata cinta dan juga sayang kepada pasangan kita. Hal ini memang terlihat sangat sederhaa akan tetapi jika usia pernikahan telah lama terkadang suami ataupun istri sudah jarang mengucapkan kata cinta dan juga sayang. Oleh karena itu sering-seringlah mengucapkan kata-kata sayang ataupun cinta kepada pasangan.

  • Tidak Mudah Marah

“Orang yang kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan orang lain (dalam gulat); sebaliknya, pria yang kuat adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika dia marah.” [HR. Ahmad].

  • Memahami Tugas Seorang Istri

Beberapa adab dan akhlak istri yang harus dipatuhi wanita adalah harus di rumah saja, tetapi jika ada suami yang bisa memenuhi semua kebutuhan keuangan keluarga, lebih baik tinggal di rumah sebagai istri. Seperti yang tertuang dalam surat Al Ahzab ayat 33.

  • Saling Menciptakan Suasana yang Menyenangkan

Dalam sebuah keluarga suasana kegembiraan memang manjadi sebuah hal yang mestinya selalu ada. Namun karena manusia yang memiliki berbagai karakter dan kepribadian, suasana kegembiraan, dan kesenangan tidak bisa terwujud setiap saat. Memang seiring dengan waktu berjalannya rumah tangga, sebuah keluarga semakin jarang menemukan kesenangan di antara pasangan dan atau dengan keluarga. Maka dari itu, inilah tantangan yang harus dihadapi setiap keluarga.

Pasangan suami-istri memerlukan  mawaddah  dan  warahmah  sekaligus, yakni  perasaan cinta yang melahirkan  keinginan untuk  membahagiakan  dirinya sendiri sekaligus pasangannya dalam suka maupun  duka. Tanpa menyatukan   keduanya, akan  muncul   kemungkinan   pasangan suami dan istri hanya peduli pada kebahagiaan dirinya masing-masing atau memanfaatkan pasangannya demi kebahagiaannya sendiri tanpa peduli pada kebahagiaan pasangannya. Ringkasnya, mawaddah dan rahmah adalah landasan batiniah atau dasar rohani bagi terwujudnya keluarga yang damai secara lahir dan batin.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *