Persatuan Tarbiyah Islamiyah Islamiyah (PERTI) ialah wadah persatuan ulama-ulama Minangkabau, yang fokus pada pendidikan Islam. Perti pernah menaungi 360 madrasah di berbagai daerah di Sumatera.

Madrasah-madrasah PERTI seragam dengan nama yang sama, yaitu Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI). Kurikulum pelajaran agama yang dikembangkan PERTI ialah kurikulum sesuai dengan halaqah-halaqah di Mesjidil Haram. 

Berikut kitab-kitab yang diajarkan pada madrasah-madrasah PERTI, di antaranya:

Fiqih Matan Taqrib, Fathul Qarib, I’anatut Thalibin, Kanzur Raghibin, dan Tuhfatul Muhtaj,

Akidah al-Aqwalul Mardhiyyah, Bidayatut Tauhid, al-Durr al-Farid, Matan Sanusi, Syarah Ummil Barahin dengan Hasyiyah al-Dasuqi,

Tasawuf Tadzkitarul Qulub, Minhajul ‘Abidin, Ihya’ Ulumiddin, dan Syarah Hikam, (Nahwu) Matan Ajurumiyyah, Syarah Mukhtashar Jiddan, Syarah Khalid Azhari, Syarah Qatrun Nada, Syarah Ibnu ‘Aqil ‘alal Alfiyyah, dan Syarah al-Asymuni,

Balaghah Bidayatul Balaghah, Jauhar Maknun, dan Syarah Hilyah Lubbil Mashun,

Ushul Fiqih Syarah Waraqat, Latha’iful Isyarat, Syarah Jam’ul Jawami’ dengan Hasyiyah Banani, dan Asybah wan Nazha’ir fil Furu’,

Mustalah HaditsSyarah Baiquniyyah dengan Hasyiyahnya

Tafsir Tafsir Jalalain dan Tafsir Khazin,

HaditsHasyiyah al-Sanawani ‘Ala Mukhtashar Abi Jamrah,

Arudh Qowafi Mukhtarus Syafi dan Hasiyahnya.

Kitab-kitab ini dipelajari dalam jangka waktu sekitar 7 tahun.

PERTI teguh di atas akidah Ahlussunnah wal Jama’ah (Asy’ariyyah dan Maturidiyah), fiqih Mazhab Syafi’i, dan tasawuf menurut Imam Junaid al-Baghdadi dan Imam al-Ghazali, serta juga mengamalkan thariqat mu’tabar.

Diantara ulama-ulama besar yang menjadi pendiri PERTI ialah Syaikh Sulaiman Arrasuli, Syaikh Muhammad Jamil Jaho, Syaikh Abdul Wahid Asshalihi Tobekgodang, Syaikh Abbas Qadhi Ladang Laweh, Syaikh Arifin Batuhampar,  Syaikh Jalaluddin Angku Karuang Sicincin Payakumbuh, Syaikh Abdul Majid Koto nan Gadang Payakumbuh, Buya Angku Alwi Koto nan Ampek, Syaikh Salim Bayur, dan Syaikh Machudum Solok.

Soko guru ulama-ulama PERTI, setidaknya ada empat tokoh, yaitu Syaikh Ladanglaweh, Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau, Syaikh Muhammad Sa’ad al-Khalidi Mungka, dan Syaikh Abdullah Halaban.

Ulama-ulama yang pernah menduduki ra’is (pimpinan) PERTI, di antaranya: Syaikh Abdul Majid Koto nan Gadang Payakumbuh, Buya H. Sulthani Dt. Rajo Dubalang Maninjau, Abuya H. Sirajuddin Abbas, dan Abuya H. Rusli Abdul Wahid. Dua sosok terakhir, Buya Siraj dan Buya Rusli adalah tokoh yang terkenal sebagai pimpinan PERTI.

Kapan berdiri PERTI?

Dalam buku “Kepartaian di Indonesia” yang dikeluarkan oleh Kementerian Penerangan RI, 1952, disebutkan:

“PERTI didirikan pada tanggal 20 Mei 1930, berpusat di Kota Bukittinggi, dan pada kongresnya pertama bulan Mei 1932 kantor pusat dipindahkan ke Kota Payakumbuh. Kemudian pada kongresnya kedua bulan April 1939 kantor pusat dipindahkan kembali ke Kota Bukittinggi…”

*****

Selamat Milad PERTI, semoga selalu menjadi wasilah penyambung mata rantai keulamaan dan keilmuan Masyaikh Minangkabau.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *