KH. Asep Mubarok (Karawang-Jawa Barat)
Kiai yang berasal dari cikampek Kerawang ini merupakan Salah satu Dewan Pembina Forum Silaturahmi Mubaligh Indonesia (FOSMUBIN) Jawa Barat ini seringkali menyampaikan materi ceramahnya dengan menggunakan bahasa sunda sebagai salah satu ciri khasnya.
– KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Rembang- Jawa Tengah)
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab dipanggil Gus Baha’ adalah putra seorang ulama’ ahli Qur’an KH. Nursalim Al-Hafizh dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah, sebuah desa di pesisir utara pulau jawa. Menginjak usia remaja, Kiai Nursalim menitipkan Gus Baha’ untuk mondok dan berkhidmat kepada Syaikhina KH. Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, sekitar 10 km arah timur Narukan.
– Ust. Das’ad Latif (Makassar – Sulsel)
Ustadz Dr. H. Das’ad Latief S.Sos., S. Ag., M.Si., Ph.D adalah seorang mubaligh yang aktif berdakwah dari satu mimbar ke mimbar yang lain, dan dari satu televisi hingga ke media sosial. Beliau lahir di Makassar pada 21 Desember 1973, Ustadz Das’ad Latief menyelesaikan seluruh kesarjanaannya di bidang Ilmu Komunikasi. Pendidikan strata 1 beliau tempuh di dua tempat sekaligus, yaitu Universitas Islam Negri (UIN) Alaudin pada bidang Peradilan Islam dan di Universitas Hasanudin pada bidang Ilmu Komunikasi. Pendidikan magister ustadz Das’ad diselesaikan di Universitas yang sama dalam bidang komunikasi. Keseriusannya dalam menuntut ilmu dibuktikannya dengan gelar P.hD dari Universitas Kebangsaan Malasyia dalam bidang Ilmu Komunikasi sekaligus gelar Doktor ke dua kalinya di Universitas Islam Makasar dalam bidang Ilmu Syariah.
– Ustadzah Mumpuni Handayayekti (Cilacap-Jawa Tengah)
ustadzah Mumpuni lahir 27 September 1995, Ustadzah Mumpuni sudah memiliki kebiasaan ceramah dan dakwah sejak masih duduk di bangku kelas 3 SD. Ayah ustadzah Mumpuni adalah seorang seniman yang mengajarkan banyak hal kepada Mumpuni soal ilmu berceramah, mulai dari cara berbicara hingga tatapan mata kepada audiens. Pada tahun 2014 namanya melambung tinggi setelah berhasil menyabet juara 1 di AKSI Indosiar 2014, sebuah akademi pencarian bakat ceramah yang digelar saat bulan ramadhan.
– KH. M. Cholil Nafis, Lc., Ph. D (Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI)
Kyai Cholil Nafis menamatkan pendidikan formalnya di Madrasah Ibtidaiyah (MIN) Pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Sampang, Madura (1981-1987), Madarasah Tsanawiyah (MTs) Pesantren Sidogiri di Pasuruan (1987-1990), dan Sekolah Menengah Atas (MAN) Al Miftah di Pamekasan, Madura (1990-1993). Selanjutnya ia meneruskan pendidikan di Ibnu Sa’ud Islamic University, Jakarta dan meraih gelar Lc (1996-2000) dan di tahun yang sama juga meraih gelar S. Ag dari Sekolah Tinggi Agama Islam Az-Ziyadah Jakarta (1996-2000. Pendidikan Pascasarjana-nya diselesaikan dari Program Pascasarjana UIN Jakarta dengan gelar MA (2001-2003) dan University of Malaya, Malaysia dengan gelar Ph. D (2008-2010).
Vote klik http://santriinspirasi.net/
4 Responses
KH. A. Bahauddin Nur Salim
DRS H Abdullah Sani, M.Pd.I
Luar biasa Prof masnun santri yg jadi rektor
Paling the best