Orang-orang besar pilihan Allah itu bukan menjalani hari-hari untuk menunggu tibanya kematian. Mereka senantiasa mengisi hari-hari dengan bermacam nilai kebaikan sampai waktu kembali kepada Allah tiba. Tak ada waktu kosong tanpa nilai. Semua penuh isi yang disuka Allah. Lalu, bagaimanakah dengan kita?

Orang-orang besar pilihan Allah itu adalah manusia-manusia hebat yang senantiasa berpikir untuk kemaslahatan umum, bukan kenyamanan dan kenikmatan diri sendiri. Berkorban adalah jalan hidup mereka. Allah senang akan perjuangan hidup mereka. Allah titipkan kedamaian dalam hatinya dan kemuliaan dalam hidupnya. Walau tubuh mereka sudah terpendam dalam perut bumi, doa kebaikan dan pujian para makhluk memenuhi langit setiap saat. Bagaimana dengan kita? Bagaimana keadaan kita setelah kematian kita?

Orang-orang besar pilihan Allah itu terus saja setia melayani hamba-hamba Allah yang ingin tahu alamat selamat dan bahagia. Tak pernah henti mengajar dan menolong, dengan kata-kata atau lainnya. Yang ada di hatinya adalah semangat selamat dan bahagia bersama-sama, bukan semangat “saya selamat kamu celaka.” Mereka tak pernah berhenti memohon dan berdoa untuk semua. Lalu, bagaimanakah dengan kita?

Jangan egois untuk menang dan nyaman sendiri. Allah gak suka itu. Walau sementara ini merasa sukses dan nyaman, pada waktunya kisah akan berubah arah. Jangan sombong dan janganlah pelit. Allah tak senang itu. Walau kini jaya dan kaya, ada waktu di mana kisah bisa berubah. Sejarah telah memberikan banyak data dan fakta sebagai pelajaran bagi kita. Masih tak percayakah?

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *