Categories:

Oleh: AHMAD NGATIMIN (KKN MDR DREAMER IPMAFA Jurusan : perbankan syariah)

Pandemi covid-19 membawa banyak dampak pada masyarakat. Sudah hampir genap 8 bulan pandemi covid-19 berlangsung. Sehingga banyak pihak yang harus bertransformasi untuk menyesuaikan diri. Fenomena ini berpontensi mengganggu konsentrasi kita dalam berbagai bidang. Salah satunya dalam bidang Pendidikan, begitu banyak tranformasi dalam bidang Pendidikan. Dalam bidang Pendidikan telah melakukan metode pembelajaran daring dan luring. Sebagian sekolah telah menggunakan pembelajaran dengan menerapkan beberapa teknologi.

Di sisi lain, terjadinya pandemi telah mengakselerasi perkembangan teknologi dan inovasi, khususnya di bidang kesehatan. Inovasi dari berbagai perguruan tinggi pun jauh lebih meningkat selama pandemi, misalnya robot pintar yang diciptakan untuk membantu tenaga medis dalam memberikan perawatan terhadap pasien Covid-19. Dalam dunia pendidikan yang paling mencolok yaitu penggunaan aplikasi google classroom, zoom, google classmeet, dan berbagai aplikasi pembelajaran lainnya. Penggunaan media pembelajaran dalam jaringan tidak hanya dilakukan pada mata pelajaran teori namun juga praktik. Meskipun kita sudah memilih berbagai media pembelajaran online (dalam jaringan), tetapi masih juga memiliki berbagai kendala.kendala tersebut menyangkut berbagai sistem pendidikan. Diantaranya kesiapan dan kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran jarak jauh.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran daring. Tidak semua mata pelajaran cocok diterapkan dalam pembelajaran dalam jaringan. Terutama mata pelajaran eksak dan sains, siswa cenderugan kurang bisa memahami jika hanya membaca dan menonton video pembelajaran. Selain itu tantangan paling umum yang dihadapi oleh pendidik dan peserta didik adalah penguasaan teknologi. Kendala ini tidak hanya dihadapi oleh siswa, namun juga beberapa guru. Apalagi guru yang sudah usia lanjut dan masih memiliki kewajiban untuk mengajar. Kendala yang dihadapi oleh siswa juga berbeda beda. Namun, kendala paling umum yaitu masalah pada jaringan internet pada masing-masing siswa. Tak jarang siswa yang rumahnya jauh di beberapa daerah masih memiliki jaringan yang tidak stabil. Sehingga siswa kadang harus jauh-jauh mendaki sampai perbukitan agar mendapat akses jaringan yang lebih memadai.

Selain kendala dalam penggunaan teknologi dan jaringan yang belum merata, ada juga kendala yang paling sering kita jumpai. Yaitu, dari para siswa itu sendiri dan keluarga. Keluarga tentunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa saat ini. Apalagi di saat pandemi covid-19 sehingga siswa harus belajar dengan pantauan langsung dari orang tua. Orang tua dan keluarga memiliki peran penting dalam mendukung proses belajar siswa. Siswa akan lebih termotivasi saat peran orang tua yang juga mendukung anak-anaknya. Namun, terkadang masih ada juga para orang tua yang justru hanya membiarkan anak-anaknya belajar mandiri tanpa pendampingan. Sehingga hal ini justru dimanfaatkan siswa untuk sekadar bermain-main dan cenderung mengabaikan proses belajar mengajar dalam jaringan. Banyak siswa yang justru mengabaikan panduan belajar dalam jaringan dan memilih game online.

Siswa yang lebih memilih game online tentunya tanpa pengetahuan orang tuanya. Karena orang tuanya hanya tahu jika belajar melalui media online  pastinya harus menggunakan Hp setiap saat. Apalagi ketika para siswa diberikan bantuan berupa paket data. Mereka yang kurang memperhatian anak-anaknya hanya akan sepenuhnya percaya pada apa yang dikerjakan oleh anak-anaknya. Oleh karena itu, tranformasi dalam pendidikan ini memiliki dampak baik dan buruk. Dampak baiknya adalah bagi siswa dan guru akan lebih dituntut untuk melek IT. Sedangkan dampak buruknya guru menjadi kurang bisa memahami dan mengenal karakter siswa-siswinya.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *