Oleh : Putri Amalia (Mahasiswa Universitas Raden Mas Said Surakarta)
Sudah pantas kah kita berharap surga?,
Sedangkan kita saja jarang berkomunikasi dengan Allah.
Ya Rabb, sudah pantaskah aku untuk tinggal di Surga mu kelak, dengan amalanku yang yang entah engkau terima atau tidak, bahkan mungkin terlahap oleh sikap ria ku, dan kelalaian ku yang sering mengabaikan perintah dari mu.
Lantas bagaimana cara kita berkomunikasi dengan Allah? Allah telah memberitahu kepada kita bahwa Dia menyediakan waktu bagi hamba-Nya yang beriman untuk datang kepadanya lima waktu dalam sehari. Datang berkomunikasi dengan Allah tentu tak sama dengan berkomunikasi dengan manusia.
Allah telah memberitahu bagaimana cara berkomunikasi dengan-Nya dengan apa yang disebut dengan shalat. Jadi shalat adalah cara unik yang khusus dibuat Allah bagi para hamba-Nya untuk berkomunikasi dengan-Nya.
Setiap orang bisa berkomunikasi dengan Allah, asal mau dan mengikuti cara serta prosedur yang telah ditetapkan oleh Allah sendiri. Allah adalah penguasa tertinggi di Alam Jagat raya, Dia Maha Tinggi, Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Mulia, Maha Terpuji, dan Maha Segala-galanya. Kita adalah mahluk ciptaan-Nya yang sangat kecil dan lemah. Diri kita sangat tidak berarti dan berharga jika dibandingkan dengan alam semesta yang diciptakanNya ini.
Sangat tidak wajar dan tidak patut kalau kita ingin berkomunikasi dengan Allah, menggunakan cara semau kita sendiri. Dia akan menutup pintu jika kita berkomunikasi dengan-Nya secara seronok menggunakan cara kita sendiri.
Allah telah menyiapkan perangkat dan prosedur untuk berkomunikasi denganNya. Kita yang butuh padaNya bukan Dia yang butuh pada kita. Ikutilah tata cara dan prosedur yang telah ditetapkanNya. Dia akan menerima kita dengan senang dan penuh perhatian. Nikmatilah berkomunikasi dan bercakap cakap denganNya. Dia siap menerima kita dalam pembicaraan secara khusus seorang diri ataupun secara(berjama’ah).
Fikiran dan hati adalah alat utama untuk berkomunikasi dengan Allah, kita tidak mungkin bertemu Allah secara nyata. Kita harus melatih kepekaan hati dan fikiran kita untuk berkomunikasi denganNya. Allah maha tahu tentang keadaan kita, Dia selalu menjawab pertanyaan kita baik yang diucapkan secara lisan maupun dalam hati. Masalahnya hati dan fikiran kita kurang peka sehingga tidak mampu menangkap isyarat.
Sholat dengan khusyu’ adalah salah satu cara berkomunikasi dengan Allah, yang telah ditetapkan oleh Allah sendiri. Maka Rasulullah bersabda : ”As-sholatu mi’rojul mu’min, Sholat itu adalah Mi’rajnya orang mukmin“. Barang siapa yang ingin berdialog dan bercakap cakap dengan Allah, lakukan-lah sholat dengan khusyu’.
Kalau kita sudah terbiasa berdialog dengan Allah dalam sholat, kebiasan berdialog itu akan muncul secara otomati diluar sholat, ketika kita menghadapi berbagai masalah. Insya Allah kita akan selalu medapat bembingan-Nya dalam mengatasi berbagai masalah yang menghampiri kita.
No responses yet