Oleh: Rayhan Zaqi Mubarok – Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan jakarta
Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus dalam waktu 1 tahun. Tingginya tingkat inflasi di Amerika Serikat sebesar 9,1% sejak 2022 tepatnya di bulan Juni dikarenakan negara tersebut mengalami gangguan rantai pasok (supply chain) akibat pandemi covid 19, dan perang antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan kelangkaan terhadap komoditas energy global di Amerika Serikat. Hal tersebut menyebabkan negeri paman sam mengalami pertumbuhan ekonomi minus sebesar 1,5% pada quartal 1 tahun 2022 . Dengan inflasi yang tinggi tentunya sangat berhubungan dengan Indonesia karena mata uang rupiah mengalami penurunan, juga berdampak pada kenaikan suku bunga sebesar 75 bps (basis point), dan pencabutan modal investor asing dari bursa saham Indonesia.
Menurut Haris Insanil Huda M,M (2022) faktor faktor utama yang menyebabkan inflasi adalah dari sisi permintaan, penawaran, dan ekspetasi:
1. Dua hal yang menyebabkan inflasi adalah faktor dari penawaran dan kenaikan harga harga yang dinamakan sebagai cost pust inflation. Inflasi ini dikarenakan naiknya biaya produksi atau biaya pengadaan barang dan inflasi karena tarikan permintaan yaitu kenaikan harga yang timbul sebgai hasil interaksi antara permintaan dan penawaran domestik dalam jangka panjang.
2. Inflasi karena tekanan biaya (cost push inflation) faktor jasa akibatnya, produsen harus menaikan harga supaya pendapatan laba dari kegiatan produksi bisa berlanjut terus dalam jangka panjang.
3. Inflasi karena ekspektasi sangat berpengaruh dalam pembentukan harga dan upah tenaga kerja. Jika para pelaku ekonomi, baik individu, dunia usaha berfikir bahwa laju inflasi pada periode lalu masih akan terjadi di masa yang akan datang, maka para pelaku ekonomi akan melakukan antisipasi untuk meminimalkan kerugian yang ada.
Nilai Tukar Uang
Nilai tukar mata uang atau dengan nama lain yang dikenal sebagai kurs adalah harga satu uang mata asing dalam mata uang domestic atau mata uang domestik terhadap mata uang asing, sebagai contoh 1 dollar Amerika Serikat sama dengan Rp.15,460. Kurs merupakan nilai tukar antara dua negara yang disepakati penduduk kedua Negara tersebut untuk melakukan perdagangan antar Negara
Pengertian Nilai Tukar Mata Uang
Menurut Sukirno (2015:397) yang sudah lazim digunakan untuk menjelaskan pengertian nilai tukar mata uang. Nilai tukar mata uang merupakan harga mata uang antara dua negara, kurs meruapakan salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka sangat pengaruh yang demikian besar untuk neraca transaksi berjalan maupun variable makro ekonomi.
Menurut Wardana (2017:239) yang digunakan untuk menjelaskan pengertian nilai tukar mata uang. Nilai tukar rupiah adalah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat ini atau di masa depan.
Menurut Ekananda (2020) Nilai tukar adalah harga mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain, nilai mata uang mempunyai peran penting dalam keputusan pembelanjaan karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan hara harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa nilai tukar adalah sebuah harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain, seberapa mata uang domestik di hargai dengan mata uang asing. Sebagai contoh nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat adalah harga satu dollar Amerika Serikat dalam rupiah begitupun sebaliknya. Jika nilai tukar naik maka rupiah mengalami pelemahan, dan jika nilai tukar turun maka rupiah mengalami penguatan terhadap nilainya. Nilai tukar (kurs) juga digunakan sebagai acuan dalam menentukan suatu keputusan untuk melakukan pembelanjaan jika harga barang tersebut dijual tidak menggunakan mata uang domestik. Namun untuk saat ini nilai tukar rupiah bukan hanya dimanfaatkan hanya untuk belanja dan bisnis international saja melainkan juga sebagai instrument investasi untuk melindungi asset dari ancaman inflasi, karena disaat terjadinya inflasi hanya mata uang dollar Amerika yang tidak kehilangan nilai tukarnya maka dari itu sebagian masyarakat mengamankan assetnya dengan menyimpan mata uang dollar amerika serikat.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar
Nilai tukar akan berubah setiap waktu sesuai dengan permintaan dan penawaran pelaku pasar pada mata uang tersebut. Menurut Madura (2018:108) mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang lain yaitu:
1. Perubahan Inflasi
Perubahan inflasi pada suatu negara atau negara lain akan berpengaruh pada kegiatan perdagangan international terutama di bagian ekspor dan impor. Perubahan kegiatan perdagangan international akan berdampak pada permintaan dan penawaran di pasar valuta asing.
2. Perubahan Suku Bunga
Perubahan suku bunga pada suatu negara atau negara lain akan berpengaruh terhadap jumlah investor asing. Bank Indonesia memiliki peran penting terhadap inflasi dan nilai tukar sehingga merubah tingkat suku bunga yang berdampak pada pergerakan tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah. Suku bunga yang tinggi menawarkan keuntungan lebih banyak bagi pemberi pinjaman. Maka dari itu dengan suku bunga yang tinggi menarik investor asing untuk berinvestasi di suatu negara dan menyebabkan nilai tukar mata uang naik. 3. Ekspektasi Masa Depan Ekspektasi masa depan dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang pada pasar valuta asing. Ekspektasi masa depan didasari oleh masyarkat yang meyakinkan tingkat suku bunga dan pertumbuhan ekonomi dimasa depan yang akan meningkat. Dengan adanya ekspektasi masa depan sangat berpengaruh pada perubahan nilai tukar mata uang.
No responses yet