Categories:

Oleh: Noviaryani Gunawan (Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta )

    Penghijauan tidak lain merupakan upaya rehabilitasi lahan kritis dan lahan lainnya di luar kawasan hutan dengan maksud untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi lahan sesuai dengan kemampuan yaitu bagi kepentingan fungsi tata air, fungsi produksi, dan fungsi perlindungan.

Penghijauan merupakan sebuah kata yang dipakai untuk menggambarkan aktivitas menanam pohon. Hal ini tentu saja karena pohon mempunyai daun sebagai bagian yang berwarna hijau, maka dari itu untuk menggambarkan kegiatan menana pohon kata yang digunakan adalah penghijauan.

Penghijauan banyak dilakukan masyarakat sebagai salah satu cara melestarikan alam, mengingat bahwa pohon mempunyai banyak sekali manfaat, tidak hanya bagi lingkungan, namun juga bagi makhluk hidup baik manusia maupun binatang.

Pohon yang ditanam dalam aktivitas penghijauan boleh bermacam- macam jenis pohon. Biasanya pohon yang ditanam adalah pohon- pohon yang mempunyai banyak fungsi, seperti sebagai penyimpan air di dalam akar, yang mempunyai kayu yang serbaguna, atau yang berbuah lebat. Beberapa jenis pohon yang biasa ditanam dalam aktivitas penghijauan adalah pohon bakau, pohon jati, pohon akasia, dan lain sebagainya. Penghijauan biasanya dilakukan ditempat- tempat yang belum banyak ditumbuhi oleh pepohonan dan perlu untuk ditanami pepohonan, seperti area lapang di perkotaan, pinggir jalan, di batas pemisah jalan, dan lain sebagainya. Selain itu, penghijauan biasanya juga dilakukan di lingkungan sekolah untuk menanamkan rasa cinta lingkungan kepada siswa, dan sikap peduli terhadap alam. Penelitian yang dilakukan oleh Amalia Ratnasari (2015), menunjukkan bahwa Ruang Terbuka Hijau di Kota Yogyakarta pada tahun 2015 masih jauh dari standar kebutuhan yang harus dipenuhi dalam rangka mewujudkan kota hijau. Area prioritas untuk dijadikan RTH mencapai 3,84%. Terdiri dari area jalur hijau jalan 0,48%, area sempadan sungai 2,89%, dan lahan kosong seluas 0,47%. Luas total RTH hanya mampu mencapai 21,62%. Sedangkan pada tahun 2018, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menyebutkan bahwa ruang terbuka hijau (RTH) yang ada saat ini hanya seluas 6,09 kilometer persegi, atau 18,76% dari total luas wilayah Kota Jogja yakni 32,5 kilometer persegi.

 Islam sebagai agama rahmatan lil-‘alamin sangat memperhatikan penyelamatan dan pemeliharaan lingkungan serta melarang berbuat kerusakan di muka bumi ini yang akibatnya bisa fatal bagi kehidupan manusia itu sendiri. Berikut ini akan dibahas tentang ayat-ayat Alquran tentang penyelamatan lingkungan, yang tentu saja bukan hanya ditujukan untuk perempuan saja melainkan untuk kedua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan.

 ayat Alquran Surat Al-Baqarah (2): 60 berikut ini juga menekankan bahwa Allah memberikan rezeki kepada semua manusia dan melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi ini:

إِذِ اسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِب بِّعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِن رِّزْقِ اللَّـهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ (٦٠)

“…dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu,” lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan….” (QS. Al Baqarah : 60)

 Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah memberikan rezeki kepada manusia yang disediakan-Nya di bumi ini. Manusia hanya tinggal mencari tahu bagaimana memanfaatkan apa yang ada di muka bumi ini untuk memenuhi keperluannya dengan catatan bahwa manusia tidak merusaknya, hanya memanfaatkan dengan memeliharanya. Menurut Tafsir Ibnu Katsir:

Allah berfirman, “Ingatlah kalian kepada nikmat yang telah Kulim­pahkan setelah Aku memperkenankan doa nabi kalian, yaitu Musa. Di kala ia meminta air minum kepada-Ku buat kalian hingga Aku mu­dahkan memperoleh air itu, clan Aku keluarkan air itu dari batu yang kalian bawa. Aku pancarkan air darinya buat kalian sebanyak dua be­las mata air, bagi tiap-tiap suku di antara kalian terdapat mata airnya sendiri yang telah diketahui. Makanlah salwa dan manna, dan mi­numlah air ini yang telah Kupancarkan tanpa jerih payah dan usaha kalian; dan sembahlah oleh kalian Tuhan yang telah menundukkan hal tersebut.”

Dan janganlah kalian berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (Al-Baqarah: 60)Yakni janganlah kalian membalas air susu dengan air tuba, kenikmat­an kalian balas dengan kedurhakaan, karena akibatnya nikmat itu akan dicabut dari kalian. Kesimpulan dari opini pepohonan sangat banyak manfaatnya selain bagi lingkungan pepohonan juga dapat mengindahkan lingkungan, menyejukkan mata dan memberikan tempat tinggal serta makanan bagi berbagai macam makhluk hidup. Mari kita sadari menjaga lingkungan untuk melestarikan alam itu penting

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *