Oleh: Muhammda Nur Azziz Ardy Pratama (Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta)
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. yang dilahirkan dalam keadaan suci, pendidikan dapat mengubah diri manusia itu sendiri. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna akalnya di bandingkan makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Dan setiap manusia pasti mempunyai lisan masing-masing.
Lisan menurut bahasa Arab terdiri dari tiga hurufLam-Sin-Nun terhubung dengan “لــسـن”, yang pada dasarnya berarti Panjang lembut. Dalam lisân al-‘Arabi, kata sehari-hari “لــسان” berarti “الكــالم ارحة” jârihat al-Kalâm, yaitu anggota badan yang dapat dikeluarkan Karakter. Ahli bahasa mengartikan ucapan sebagai salah satu organ tubuh ditemukan di mulut, itu menghasilkan kekuatan untuk berbicara dipahami oleh manusia lain atau disebut juga “الــفـصاحة” bi tahrîk al-fasâhat, yaitu ketajaman bicara penutur bahasa Arab disebut “اللســن” alàlasan.
Lisan merupakan anugerah Allah SWT, suatau kenikmatan dari Allah SWT. dan termasuk ciptaannya yang halus dan penuh keajaiban. Lisan itu kecil, tetatapi sangat bermanfaat. Ketaatan yang besar kepada Allah dosa-dosa terhadap Allah sangat berat. Adapun bahaya lisan yang sudah menjadi budaya rakyat hari ini pencemaran nama baik (menggunjing) , tuduhan (menuduh), ejekan (mengolok-olok), kebohongan (dusta) dan sumpah palsu. Lima hal inilah yang melatarbelakangi masalah sedang terjadi. Selain itu, ada banyak orang yang tidak tahu dampak dari tindakan kelima.
Sebagai umat muslim kita harus terus menjaga lisan agar selamat di dunia maupun akhirat. Hal tersebut termuat dalam hadis Bukhari yang berbunyi:
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
Artinya: “Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.”
Menjaga lisan dengan baik, maka akan mencerminkan diri sendiri. Agar dapat meminimalisir adanya ujaran kebencian. Al-Qur’an bisa menjadi obat penwar segala penyakit, baik yang ada pada diri manusia maupun yang ada pada lisan manusia. Sebagaimana firman Allah:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Dan kami turunkan Alquran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Isra’/ 17:82)
Ujaran kebencian terkandung dalam akhlak (akhlak madzmumah) yang melanggar perintah Allah SWT, karena ujaran kebencian adalah bahasa yang tidak baik atau ucapan yang mengandung unsur merugikan orang lain.
Hadits yang menjelaskan tentang larangan ujaran kebencian, yang Artinya: “Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “ Janganlah kalian saling membenci, saling hasad (dengki), saling membelakangi. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak dihalalkan bagi seorang muslim menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari” (Muttafaq Alaih – Shohih Bukhori Hadits no : 5840) Isi Ajaran dalam Hadits di atas yakni: 1. Dalam hadits tersebut seorang muslim dilarang saling membenci, saling hasud (dengki), dan saling membelakangi. 2. Nabi menasehati umat muslim untuk menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. 3.Seorang muslim tidak dapat dipisahkan dari saudaranya lebih dari 3 hari.
Dampak ujaran kebencian sekarang saya merasa kemajuan teknologi Indonesia semakin rumit,tampaknya menjadi kemajuan yang signifikan dalam pengembangan ilmiah pengetahuan. Kemajuan teknologi ini ada di semua bidang kehidupan atau semua strata sosial, mudah berdampak pada orang atau masyarakat tempat mereka tinggal. Di sisi lain, kemajuan teknologi yang kompleks ini juga membawa dampak negatif, antara lain: kualitas kejahatan meningkat, salah satunya hari ini adalah pidato kebencian. Ujaran kebencian bisa berbentuk tindakan penghinaan, pencemaran nama baik, kata-kata kotor, perilaku tidak menyenangkan, provokasi, hasutan dan penyebaran berita bohong atau hoax ditemui dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa kata-kata maupun lisan langsung dan media, khususnya media sosial.
Agar tidak tercipta ujaran kebencian, maka kita harus menjaga lisan dengan baik. Langkah yang pertama ialah dengan membaca Al-Qur’an, selanjutnya ialah menjalankan sholat malam, bergaul dengan orang baik dan sholeh, berpuasa, dan berdzikir.
Ada beberapa manfaat menjaga lisan, yang pertma ialah mendaptkan keutamaan di sisi Allah dan Rasul-Nya, mendapat jaminan surga dari Rasulullah SAW, terhindar dari penyakit-penyakit jasmani yang disebabkan oleh rohani, terhindar dari ketenangan batin yang disebabkan dorongan hawa nafsu setan, terhindar dari macam-macam bahaya, serta dipermudah segala urusannya dan memperoleh ketentraman di dunia maupun di akhirat kelak.
No responses yet