Categories:

oleh: Farichatun Ainur Rofi’ah – Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Pertama, bank sentral bertugas untuk menjaga stabilitas moneter melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank sentral dituntut untuk dapat menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan imbang. Apabila stabilitas moneter terganggu mampu menimbulkan dampak yang berimbang terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter yang penerapan suku bunganya terlalu ketat, dapat mematikan ekonomi, dan sebaliknya. Kebijakan inflation targeting network digunakan untuk menciptakan stabilitas moneter.

Kedua, bank sentral memiliki peran yang penting dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat. Bank sentral melakukan pengawasan serta penetapan regulasi untuk memastikan kinerja lembaga keuangan yang baik.Jika terjadi kegagalan dalam sektor ini, maka dapat mengakibatkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Oleh karena itu, sistem pengawasan dan regulasi yang efektif sangatlah diperlukan. Disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuatan kebijakan harus dijalankan guna menjaga kestabilan.

Ketiga, bank sentral memiliki wewenang untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Apabila peserta sistem pembayaran mengalami gagal bayar, mampu menimbulkan risiko yang mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Untuk mencegah hal tersebut, bank sentral mengembangkan mekanisme dan pengaturan. Bank sentral menerapkan sistem pembayaran real time atau dikenal dengan nama RTGS (Real Time Gross Settlement) untuk meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayarannya.

Keempat, bank sentral memiliki fungsi riset dan pemasaran. Dengan fungsi ini, bank sentral memiliki akses terhadap informasi-informasi yang dinilai berisiko bagi stabilitas keuangan. Lewat pemantauan, bank sentral dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan yang berdampak pada stabilitas keuangan. Lewat risen, bank sentral juga dapat mengembangkan instrumen dan indikator untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut nantinya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Kelima, fungsi bank sentral sebagai leader of the last resort (LoLR) yang merupakan peran bank sentral dalam mengelola krisis untuk menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsinya mencakup menyediakan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, haris terhindar dari moral hazard. Maka dari itu perlu pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *