Oleh: Wava Maemunah (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka)
Keluarga merupakan sekelompok orang yang dipersatukan oleh perkawinan, persalinan, adopsi, yang tujuannya adalah memajukan dan memelihara budaya bersama serta mendukung perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial setiap anggota. Keluarga juga merupakan lingkungan pertama dan terdekat yang dimiliki oleh anak sejak ia kecil sehingga peran keluarga juga menjadi salah satu hal yang signifikan untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Setiap bagian dari keluarga terutama orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk dapat memastikan kebutuhan anak terpenuhi, mengoptimalkan potensi yang dimiliki, serta meningkatkan kesejahteraan emosional, fisik, maupun psikologis mereka.
Memiliki sebuah keluarga yang harmonis adalah impian banyak orang. Keluarga dapat dikatakan harmonis ketika sesama anggota keluarga hidup dengan penuh cinta, saling mendukung dan berkomitmen jangka panjang untuk saling menerima pendapat dan saling menjaga satu sama lain. Dengan usaha dan komitmen seluruh anggota keluarga, impian memiliki keluarga yang harmonis bisa tercapai. Peran keluarga yang harmonis juga sangat penting untuk membentuk kepribadian dan kesehatan mental anak. Keluarga yang harmonis mampu memberikan lingkungan yang positif bagi anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang harmonis akan memiliki keseimbangan mental dan kesehatan jiwa yang baik.
Keluarga yang harmonis dapat membantu anak dalam mengenal lingkungan sekitarnya, mengeksplorasi hal baru, dan mengendalikan emosi mereka sendiri. Selain itu, keluarga yang harmonis juga dapat membantu anak dalam membangun karakter, sikap, dan kepribadian mereka untuk menjadi dewasa. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang harmonis akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, memiliki kemampuan untuk mengelola emosi, stres, dan hubungan sosial dengan baik. Sebaliknya, keluarga yang tidak harmonis dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental anak. Keluarga yang tidak harmonis seringkali menciptakan suasana penuh konflik, tidak ada komunikasi, dan seringkali terjadi konflik. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung memiliki emosi yang tidak stabil, mudah marah, dan kurang percaya diri.
Oleh karena itu, menjaga keharmonisan keluarga sangat penting dalam menjaga kesehatan mental anak. Orang tua memegang peran penting dalam membentuk keluarga yang harmonis. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain memberikan perhatian dan kasih sayang penuh, membangun kepercayaan anak terhadap orang tua, melibatkan anak dalam berbagai aktivitas dan waktu berkualitas bersama, memastikan anak memiliki pola makan dan tidur yang sehat, dan menjadi pendengar yang baik saat anak membutuhkan dukungan. Dengan menjaga keharmonisan keluarga, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta memiliki kesehatan mental yang baik.
Referensi
Hidayat, R. A. (2016). Pengaruh Keharmonisan Dalam Keluarga Terhadap Kesehatan Mental Anak. http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3013
Keharmonisan, P., Terhadap, K., Emosi, K., Anak, P., Dasar, S., Dukuh, D. I., Desa, P., Sukorejo, K., Ponorogo, K., Pendidikan, J., Madrasah, G., Tarbiyah, F., & Ilmu, D. A. N. (2022). Pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kecerdasan emosi pada anak sekolah dasar di dukuh pintu desa sidorejo kecamatan sukorejo kabupaten ponorogo.
Ni’mah, N. (2018). Pengaruh Keharmonisan dalam Keluarga Terhadap Kesehatan Mental Anak di Desa Braja Sakti Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur. 105. http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1425
Notti, A. E., & Ufi, D. T. (2021). Kualitas Perkawinan Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental Anak. JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan), 8(01), 108–119. https://doi.org/10.21009/jkkp.081.10
Rahmatika, K. (2020). Pernikahan Dalam Islam (Keharmonisan Cinta Dalam Sebuah Ikatan Pernikahan). Academia, 11, 100–120.
Windarwati, H. D., Hidayah, R., Nova, R., Supriati, L., Ati, N. A. L., Sulaksono, A. D., Fitriyah, T., Kusumawati, M. W., & Ilmy, E. S. K. (2021). Identifikasi Keterkaitan Komunikasi Dalam Keluarga Dan Keharmonisan Keluarga Pada Remaja Sekolah Menengah Atas. Caring Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.1
Yanti, N. (2020). Mewujudkan Keharmonisan Rumah Tangga Dengan Menggunakan Konseling Keluarga. Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3(1), 8. https://doi.org/10.24014/0.8710152
No responses yet