Categories:

Oleh: Meilavisa Az-zahrawaani, dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Keluarga adalah lingkungan pendidikan awal bagi anak. Pada lingkungan keluarga anak mendapat pengaruh, sebab itu mengapa keluarga ialah lembaga pendidikan teratas yang bersifat informal. Dalam keluarga inilah anak mendapatkan asuhan dari orang tua menuju ke arah perkembangannya. Sebelum seorang anak mengenali lingkungannya, masyarakat, sekolah dan dunia luar lainnya. Mereka terlebih dahulu dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya terutama kedua orang tua nya. Di dalam keluarga, setiap orang tua menginginkan anak yang dilahirkannya menjadi seseorang yang berkembang secara sempurna. Mereka tentu menginginkan agar anak yang dilahirkan menjadi orang yang cerdas, berguna, pandai serta menjadi orang yang beriman kepada Allah swt. Dalam taraf yang sederhana, orang tua tidak ingin anaknya menjadi generasi yang nakal serta jauhh dari pendidikan agama islam.

Islam ialah agama yang sangat peduli terhadap pendidikan. Islam menerapkan sistem pendidikan sepanjang hayat, sebagaimana sabda Rasulullah saw yang artinya “tuntutlah ilmu dari buaian hingga Liang lahad”. Jika kita cermati dalam hadis tersebut menegaskan bahwa tonggak awal pendidikan terjadi dalam lingkup keluarga. Dapat kita mengerti pertama kali seorang anak mendapatkan pendidikan dari keluarganya. Hal pertama yang sangat penting untuk ditanamkan dalam diri anak dalam proses pendidikannya yang pertama ialah menanamkan nilai nilai agama. Sangatlah penting untuk menanamkan nilai tersebut karena sedini mungkin dalam diri sang anak harus dibangun dasar agama yang kuat sebagai bekal untuk menjalani kehidupannya.

Peranan dan pembinaan agama pada diri anak menurut peran aktif keluarganya yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Kesalahan yang fatal apabila menyerahkan pembinaan pendidikan agama anak pada lingkungan, masyarakat maupun sekolah saja. Hal ini disebabkan tanggung jawab pendidikan agama ialah yang paling awal bagi anak terletak di pundak orang tuanya. Untuk mencapai tujuan itu, seharusnya orang tua sadar tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak nya terkhusus pendidikan yang ada sangkut pautnya dengan nilai-nilai pendidikan agama islam sebab itu semua ialah tanggung jawab orang tua. Dalam hadis Nabi Muhammad saw yang berbunyi “setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci, maka ibu bapaknya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi” (HR. Bukhari).

Kedudukan orang tua dalam pendidikan islam merupakan nilai yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan. Sebab tugas orang tua ialah sebagai pendidik kodrati yaitu sebagai peletak dasar-dasar ketauhidan dalam diri putra putri mereka. Penting dan mendasarnya kedudukan orang tua dalam pendidikan, hingga tanggung jawab tersebut ditempatkan sebagian dari kewajiban orang tua terhadap anak. Rasulullah saw meletakkan empat kewajiban itu, yakni mengazankan, memberi nama yang baik, mengajarkan alquran dan menikahkan mereka setelah memiliki umur yang cukup untuk menikah.

Konsep Pendidikan dalam Keluarga Menurut Islam Dalam ajaran Islam

Anak merupakan amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan. Dalam lingkup keluarga, orang tua harus bertanggung jawab terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kesempurnaan pribadi anak menuju kematangannya. Secara umum, inti dari tanggung jawab ialah penyelenggaraan pendidikan bagi anak dalam rumah tangga. Keluarga adalah lembaga pendidikan utama bagi anak. Secara kodrati keluarga sebagai penentu dalam pengembangan pendidikan anak pada masa depan. Dalam keluarga terjadi interaksi antara satu dengan yang lainnya sehingga terjadi proses transformasi nilai, baik spiritual maupun sosio kultural. Sebuah keluarga muslim yang paling utama yaitu berfungsi untuk memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan ketrampilan. Rasulullah saw bersabda “ajarkanlah kebaikan kepada anak-anak kamu dan keluarga kamu dan didiklah mereka” (H.R. Abdul Razak dan Said Bin Mansur).

Orang Tua Sebagai Central Teacher dalam Keluarga Di dalam keluarga

Orang tua berperan penting sebagai bentuk pendidik yang paling utama bagi anak-anaknya. Utamanya orang tua diharapkan dapat membimbing, mendidik, melatih dan mengajar anak dalam permasalahan yang menyangkut pembentukan kepribadian dan kegiatan belajar anak. Pendidikan dalam keluarga ialah upaya pembimbingan yang dilakukan orang tua terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Seluruh potensi anak dapat berkembang, yaitu jasmani, akal dan rohani. Yang paling utama berfungsi dalam memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan ialah orang tua.

Pemberian keyakinan agama anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka orang tuanyalah yang akan menentukan apakah anak tersebut akan menjadi muslim, nasrani, majusi atau yahudi. Orang tua menjadi pendidik utama. Hal ini ditetapkan secara qodrati, artinya orang tua tidak dapat berbuat lain, mereka harus menempati posisi itu dalam keadaan bagaiamanapun juga. Oleh karena itu, mau tidak mau mereka harus menjadi penanggung jawab utama. Ini diakui oleh semua agama dan semua sistem nilai yang dikenal manusia.

Proses pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya dapat melalui beberapa alat pendidikan (non fisik), yaitu, keteladanan, pembiasaan, hukuman dan ganjaran, dan pengawasan. Dapat difungsikan oleh orang tua di rumah untuk memberinya pengetahuan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan dan membimbing perkembangan potensi dirinya. Bila dikembangkan secara maksimal oleh orang tua ke arah yang positif maka akan berimbas positif pula terhadap perkembangan anak. Contohnya bila orang tua memberi keteladanan dengan sikap dan perbuatan yang baik, maka anak akan cenderung untuk mengikuti sikap dan perbuatan baik tersebut begitu juga sebaliknya.

Urgensi Penerapan/Pembinaan Pendidikan Agama terhadap Anak dalam Keluarga

Pendidikan agama adalah dasar yang harus diberikan kepada anak sejak dini mengingat bahwa pribadi anak masih mudah untuk dibentuk. Setiap anak berada di bawah pengaruh lingkungan keluarganya. Keluarga merupakan lembaga yang sangat strategis dalam proses pendidikan bagi anak.

Pendidikan agama dan spritual termasuk bidang pendidikan yang dapat perhatian penuh dari keluarga terhdap anaknya. Pendidikan agama dan spritual berarti membangkitkan kekuatan dan kesediaan spritual yang bersifat naluri yang ada pada anak melalui bimbingan agama dan pengamalan ajaran-ajaran agama.

 a. Dalam segi kegunaan, pendidikan agama dalam rumah tangga berfungsi sebagai penanaman nilai dalam arti pandangan hidup yang nantinya akan mewarnai perkembangan jasmani dan akalnya.

 b. Penanaman sikap yang nanti menjadi inti dalam menghargai hidup dan pengetahuan di sekolah.

Pendidikan agama utamanya ditanamkan pertama kali di dalam keluarga. Bekal pendidikan diperoleh anak dari lingkungan keluarga memberinya kemampuan untuk menentukan arah di tengah kemajuan yang demikian pesat. Keluarga muslim merupakan keluarga yang mempunyai tanggung jawab besar dalam mendidik generasinya untuk mampu terhindar dari berbagai bentuk tindakan yang menyimpang.

Pembentukan kepribadian anak sangat erat kaitannya dengan penguatan iman dan akhlak yang ditanamkan melalui pendidikan agama. Pakar kejiwaan berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu metode yang membawa dan mengarahkan sikap dan prilaku seseorang. Keperibadian terbentuk melalui pengamalan dan nilai-nilai yang diserap dalam pertumbuhannya, terutama pada tahun-tahun pertama umurnya. Apabila nilai-nilai agama masuk ke dalam pembentukan kepribadian seseorang, tingkah laku orang tersebut akan terarah dan terkendali oleh nilai-nilai agama.

Dari orangtua anak menerima pendidikan, dan bentuk awal dari pendidikan terdapat dalam keluarga, karena itu orang tua ialah peran penting yang sangat berpengaruh atas pendidikan anak. Agar pendidikan anak dapat berhasil dengan baik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua dalam mendidik antara lain:

  1. Mendidik pendidikan  dengan ketauladanan merupakan bagian dari sejumlah metode yang paling efisien dalam mempersiapkan dan membentuk anak secara moral, spiritual dan sosial. Seorang pendidik ialah contoh acuan dalam pandangan anak yang tingkah laku dan sopan santunnya akan ditiru, bahkan semua acuan itu akan melekat pada diri dan perasaannya.
  2. Mendidik dengan adab pembiasaan juga latihan setiap anak memiliki  keadaan yang  suci, maksudnya ia dilahirkan di atas fitrah (kesucian) bertauhid dan beriman kepada Allah Swt. Karena itu menjadi kewajiban orang tua untuk memulai dan memberikan kebiasaan, pengajaran dan pendidikan serta menumbuhkan dan mengayomi anak ke dalam tauhid murni dan akhlak mulia. Setiap orang tua harus menyadari bahwa dalam pembinaan pribadi anak sangat diperlukan pembiasaan dan latihan yang cocok juga sesuai dengan perkembangan jiwanya.
  3. Mendidik dengan nasehat dalam usaha membentuk keimanan anak, mempersiapkan moral, psikis dan sosial ialah mendidik dengan nasehat. Nasehat ini dapat membukakan mata anak-anak tentang arti sesuatu dan mendorongnya menuju situasi luhur, memberinya bekal dengan akhlak mulia serta dengan prinsip-prinsip Islam. Nasehat tulus dapat berbekas dan berpengaruh bila memasuki jiwa yang bersih, hati terbuka, akal yang cerdas dan berpikir jernih. Nasehat itu akan membuat tanggapan cepat dan meninggalkan bekas yang dalam.
  4. Mendidik pendidikan dengan pengawasan yaitu mendampingi anak dalam upaya membentuk akidah dan moral, menyayangi dan mempersiapkan secara psikis dan sosial, memantau tentang keadaannya baik dalam pendidikan jasmani maupun dalam hal belajarnya. Mendidik disertai pengawasan bertujuan untuk melihat langsung tentang bagaimana keadaan tingkah laku anak sehari-hari baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

HADERANI. “ERANAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ISLAM.” : 41. https://idr.uin-antasari.ac.id/13347/1/Peranan keluarga dalam pendidikan Islam.pdf.

ZULHAINI. “PERANAN KELUARGA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KEPADA ANAK.” : 15. https://media.neliti.com/media/publications/285692-peranan-keluarga-dalam-menanamkan-nilai-63884042.pdf.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *