Republik Chechnya berbatasan dengan Stavropol Krai di barat laut Republik Degestan timur, Georgia di selatan, dan Republik  Inghustetiadan Ossetia utara di barat. Chechnya terletak di pegunungan Kaukasus Utara dan beribu kota di Grozny. Chechnya sebuah wilayah yang terletak di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia.

Bagian dari Utara maupun Selatan Kaukasus adalah negeri  Islam. Kaukasus tetap menjadi  bagian  negara  bagian  Islam pada   masa  Kekhalifahan  Ummawiyah  maupun Abbasiyah. Kemudian mereka mendirikan pemerintahan Islam di Kaukasus, negara mereka menjadi kuat, kekuasaan membentang, sehingga Siberia dan Moskow sendiri.

Nasionalisme di Chechnya

Kemunculan negara Rusia dengan agama Kristen Ortodoks yang menjadi agama resmi pemerintahanya dan adanya dukungan dari para pemuka Moskow, setelah mengantarkan para perseteruan terus menerus dengan negara Tatar Islam. Pada saat itu muncul Kesultanan Turki Usmani. Negara inilah yang melanjutkan bantuannya kepada kaum Muslim kaukasus. Sikap ini menempatkan negara Turki Usmani bersengketa dengan Rusia yang menguasai wilayah Kaukasus. Daerah ini praktis menjadi arena sengketa yang berbatasan dengan dua negara besar, Rusia dan Daulah Usmaniah. Ketika terjadi revolusi dan perang saudara (dari 1917 sampai 1225) Chechnya semakin panas  karena rakyatnya  terbagi lagi  menjadi tiga kubu.

  1. Nasionalis yang menginginkan bergabung Chechnya ke dalam Soviet (komunis).
  2. Nasionalis   demokrat   yang   menginginkan  bergabungnya   orang-orang   gunung  dan tetangga barat mereka ke dalam sebuah kesatuan negara.
  3. Nasionalis    radikal    yang    berorientasi    hanya    kepada    Islam    dan    bersemangat menggabungkan Chechnya ke dalam Turki.

Perjuangan rakyat Chechnya bermunculan, contohnya dengan usaha berbentuk sebuah negara teokratik merdeka buatan Sheikh Uszunkhadzhi, juga pembuatan sebuah negara yang lebih sekuler (republik Mountaineers pada tahun 1918). Kedua-duanya memang gagal, namun pihak Chechnya lain yang tidak sependapat akhirnya memutuskan untuk mengabdikan diri mereka kepada soviet yang menjanjikan kebebasan, persamaan, tanah, dan kekuasaan.

Perlawanan Chechnya sangat menonjol di tengah-tengah perlawanan kaukasus yang mengcengangkan. Peran ulama dan para mujtahid sangat menonjol. Merekalah yang memimpin bangsa Chechnya melakukan jihad dan berhasil meraih kemenangan. Pada masa komunisme, yaitu pada penghujung perang kedua, Stalin melakukan aksi pembuatan terhadap seluruh Chechnya dari negerinya ke Siberia dan Kazakhstan hingga tahun 1957 (Abdul Halim 2005: p. 73-77).

Pasca pecahnya Uni Soviet menjadi 15 negara berbentuk republik pada tahun 1991 M, yaitu komunisme Uni Soviet mendorong banyak negara bagiannya memerdekakan diri. Di antaranya negara tersebut yang gerakan nasionalismenya Muslim adalah Kiegistan, Kazakhistan, Tajikhistan, Chechnya, dan Uzbekistan. Negeri Kaukasus memerdekakan diri menjadi republik yang independen. Mereka tetap bergabung dengan Republik Federasi Rusia dan Chechnya berada di bawah kepemimpinana Dokter Dudayev menyatakan berdirinya negara terpisah. Setelah adanya deklarasi, Rusia menolak untuk mengikuti negara itu dan langsung memeranginya lagi tampa ampun. Chechnya pun berusaha keras memisahkan diri dari Moskow. Tapi pada tahun 199 M, Rusia berhasil menduduki Chechnya dan membatalkan negara yang sudah dideklarasikan (Abdul Halim 2005: p. 78).

Konflik yang terjadi di Chechnya sangat berpengaruh terhadap hubungan antara orang Rusia dan orang Chechnya (penduduk Chechnya). Krisis Beslan pada tahun 2004 lalu merupakan puncak ketegangan antara bangsa Rusia dan bangsa Chechnya.

Politik Chechnya

Presiden republik Chechnya, umumnya dikenal sebagai presiden Chechnya, adalah jabatan tertinggi dalam pemerintahan Chechnya. Jabatan ini ditetapkan tahun 2003 selama perang Chechnya kedua, ketika pemerintah federal Rusia mendapatkan kembali kekuasaan di daerah itu. Berikut adalah para presiden Chechnya.

  1. Akhmad Kadyrov (5 Oktober 2003-9 Mei 2004, dibunuh)
  2. Segei Abramov (menjabat 9 Mei 2004-30 Agustus 2004)
  3. Ali Alkhanov (30 Agustus 2004-15 februari 2007, ditolak)
  4. Ramzan Kadyrov (15 Februari 2007-sekarang)

Persyaratan sesuai Pasal 66 Konstitusi Republik Chechnya, seorang warga Rusia, ta ebih tua dari 30 tahun, dapat dipilih sebagai presiden. Masa jabatannya 4 tahun; seseoran idak biasa menjadi presiden lebih dari dua kali berturut-turut. Presiden tidak dibolehkan pad aktu yang sama menjabat sebagai deputi parlemen Republik Chechnya, atau Deputi Bada Perwakilan Pemerintah Lokal.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *