Categories:

Oleh: Khusnul Khotimah (Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA)

Keluarga merupakan salah satu institusi terpenting dalam masyarakat. Keluarga yang harmonis
dan bahagia akan membawa dampak positif bagi anggotanya dan juga masyarakat sekitarnya.
Untuk mencapai keluarga yang sakinah, diperlukan pemahaman tentang psikologi keluarga.
Psikologi keluarga adalah studi tentang dinamika, interaksi, dan pola pikir dalam keluarga.
Dimana kalau dikaitkan pada pandangan agama Islam sendiri sebuah tujuan pernikahan pada
akhirnya adalah untuk mencapai kata “Sakinah”.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu
dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan
di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
.)tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar Rum ayat 21

Dan tidak dapat dipungkiri pemahaman psikologi yang baik atau parenting keluarga sebelum
melangsungkan pernikahan sangat memiliki peran besar dimana diantaranya adalah :

  1. Memahami Perbedaan Individu

Dalam sebuah keluarga, terdapat beragam perbedaan individu, baik dalam kepribadian, minat,
maupun kemampuan. Melalui pemahaman psikologi, anggota keluarga dapat memahami bahwa
perbedaan tersebut harus diterima dan dihargai. Ini akan mencegah konflik dan meningkatkan
harmoni dalam keluarga.

  1. Mengelola Konflik dengan Bijak
    Tidak ada keluarga yang terbebas dari konflik. Namun, melalui pemahaman psikologi, anggota
    keluarga akan belajar cara mengelola konflik dengan bijak. Mereka akan belajar mengontrol
    emosi, mencari solusi yang saling menguntungkan, dan menjaga hubungan tetap harmonis.
    Dengan demikian, psikologi keluarga membantu keluarga untuk tetap bersatu dalam menghadapi
    perbedaan dan konflik.
  2. Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Anggota Keluarga
    Keluarga yang sakinah adalah keluarga yang anggotanya merasa bahagia dan sejahtera secara
    psikologis. Pemahaman psikologi keluarga membantu anggota keluarga untuk mengenali dan
    memenuhi kebutuhan psikologis satu sama lain. Misalnya, dengan memberikan dukungan
    emosional, menciptakan suasana yang positif, dan menghargai keunikan setiap individu.
  3. Membangun Pola Asuh yang Positif
    Psikologi keluarga juga membantu dalam pembentukan pola asuh yang positif. Dengan
    pemahaman tentang perkembangan anak dan pola pikir yang sehat, orangtua dapat memberikan
    pola asuh yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Ini akan
    membantu anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan memiliki kualitas
    hidup yang baik.
    Kesimpulan
    Dalam membentuk keluarga sakinah, psikologi keluarga memainkan peran penting. Melalui
    pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip psikologi, keluarga dapat menciptakan hubungan
    yang harmonis, mengelola konflik dengan bijak, dan meningkatkan kualitas kehidupan anggota
    keluarga. Dengan demikian, penting bagi setiap individu dalam keluarga untuk memahami
    psikologi keluarga dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu,
    keluarga sakinah dapat terwujud dan memberikan dampak positif bagi individu dan masyarakat
    sekitarnya.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *