Manusia tidak lepas dari sekelilignya, karena manusia sendiri adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya, sehingga perlu adanya hubungan baik langsung atau tidak langsung, dengan adanya hubungan tersebut tentunya manusia akan merasa terbantu dan bahkan ada pula yang di rugikan.
Tentunya, hubungan manusia ini, tidak semuanya untuh baik yang mendorong terciptanya kemanan dan kedamaian, kadang kala hubungan manusia dengan manusia lain, ada yang tidak baik, sehinggan terjadilah ketidaknyamanan dan sebagainya. Ini sejalan dengan teorinya Maria Pia Liara, ia menggembangka suatu hipotesa awal bahwa sumber perilaku jahat datang dari kecendrungan yang berasal dari cinta diri.
Perilaku jahat seseorang, bukan hanya timbul dari adanya niat, akan tetapi perilaku jahat datang dari kecendrungan yang berasal dari cinta diri sehingga mengalahkan pertimbangan moral. Dengan adanya tindakan seperti ini, tentunya manusia tidak bisa untuk mengontrol atau tidak mampu untuk bertindak secara hati-hati akan perilakunya, akan tetapi dengan kemampuan dan ketidakdayaan manusia karena tidak adanya pertimbangan moral, maka manusia dengan mudah bisa berbuat jahat.
Orang sering kali terjebak dalam lingkaran yang seperti ini, demi kepuasan akan dirinya, atau demi cinta diri terhadap apapun itu, maka manusia senantiasa hilang akan kebijaksanaanya malah yang ada ia akan terus berusaha berbuat, walaupun itu merugikan manusia yang lainnya. Contohnya: demi kepentingan pribadi atau kelompok, orang bisa berbuat sesuatu hal yang mana perbuatannya itu belum tentu kebenarannya, akan tetapi dia terus berlangsung dan bahkan yang paling parah lagi ia terus menerus membuat kejahatan yang terus menerus demi kepentingan atau cinta diri terhadap diri sndiri atau kelompok, sehingga ia dengan sendirinya, tidak sadar sudah melakukan tindak kejahatan. Jadi kejahatan dilihat ketika manusia butuh untuk mengafirmasi keunggulannya terhadap pihak lain, lalu membiarkan iri hati dan persaingan menjadi pendorong utama yang mengarahkan karakter moral manusia.
Macam-Macam Tindak Kejahatan.
- Kejahatan Moral / Dosa
Kejahatan moral tentunya adalah kejahatan yang sangat mudah dikenali karena tindakan kejahatan ini bisanya ada pelaku yang dianggap bertanggung jawab atau setidaknya selalu ada yang disalahkan. Dan bahkan sampai-sampai komunitas pun dalam hal ini ikut campur beraksi melawan bentuk kejahatan itu, atau setidanya memprotes pelanggaran norma moral. Contohnya: pembunuhan, pencurian, dan sebagainya.
- Kejahatan politik
Kejahatan politik tentunya adalah kejahatan yang sangat sulit untuk dikenali karena tindakan kejahatan ini, orang cendrung mengalihkannya ke oknum. Kemudian kejahatan politik hanya direduksi pada masalah kejahatan-kejahatan individu. Tentunya menjadi penting sekali untuk memahami apa yang disebut sebagai kejahatan politik, yaitu kesalahan yang ditimpakan kepada suatu bangsa atau kelompok warga Negara entah karena kolaborasi, konspirasi atau connivance.
Contohnay adalah isu PPN Sembako, ini adalah sebuah tindakan kejahatan yang terselubung, dan bahkan beraroma konspirasi, sehingga kalau seperti maka setiap kebijakan yang di buat oleh pemerintah tentunya ini ada kesan sembunyi-sembunyi. Kenapa ini muncul ke permukaan dan bahkan ramai di warganet karena, masyarakat menggangap setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini adalah Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tidak transparan dan kurang memperihatikan rakyat.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentunya bukan kebijakan asal-asalan, tentunya selalu mempertimbangkan banyak hal dan telah melalui beberapa proses, diantaranya adalah: proses itu mulai dari berkoordinasi dengan mentri koordinator, dengan adanya rapat kanbinet, meminta masukan dari presiden, dan menyampaikan ke komisis X DPR, hingga terakhir adalah melaporkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Maka dalam hal ini tentunya sangat sulit dikenali siapa yang pertama kali menyebarkan isu yang sangar keji seperti ini, tentunya mengenai tindakan kejahatan politik tentunya sangat sulit untuk menentukan siapa pelakunya, karena sama sekali dalam hal ini tidak ada pelaku yang bertanngung jawab, maka dalam penentuan siapa yang harus disalahkan tentunya ini menjadi tidak jelas. Akan tetapi yang lebih parah lagi ialah, kejahatan ini dengan enaknya menggirng manusia untuk benci terhadap pemerintahan, padahal sejauh ini pemerintah atau Negara sudah menyelesaikan tugas sebagai mana mestinya, tentunya ini untuk memahami kejahtan politik tentunya di perlukan ingatan sosial.
No responses yet