Pagi ini saya ingin menyapa diri saya, berbincang dan menasehatinya. Benar kata para guru, harus ada waktu kita berbincang dengan diri kita sendiri. Jangan semua waktu disibukkan dengan urusan di luar diri. Berikut yang saya katakan kepada “saya”:

Wahai diriku, tidak semua pintamu dikabul dengan cepat dan utuh sesuai dengan permintaanmu. Allah kadang berkata ^tidak” atau “belum waktunya” dalam menjawab pintamu. Jalani saja karena Allah memiliki kehendak yang lebih indah untukmu. Allah mengetahui apa yang kamu tidak ketahui. Yakinlah wahai diriku bahwa Allah itu Mahabaik, Mahaindah,Makapengasih dan Mahapenyayang. Maka pastilah Dia menentukan jalan hidup semua makhluknya di dunia ini dengan ketentuan yang paling baik dan indah. Yakinlah, jangan ragu. 

Wahai diriku, apapun kisah yang kamu lalui dalam hidup ini, bagaimapun saja keadaan dirimu dan di manapun saja kamu berada, sesungguhnya kamu sama dengan makhluk yang lainnya dalam hal sama memiliki kesempatan merasa bahagia dan menderita. Di hadapanmu selalu ada dua pintu: pintu kebahagiaan dan pintu penderutaan. Ketahuilah wahai diriku bahwa kunci utama membuka pintu kebahagiaan adalah dengan senang menghitung nikmat Allah yang ada dalam dirimu lalu bersyukur. Sementara pembuka penderitaan adalah dengan banyak mengingat serta menghitung-hitung musibah dan ketaknyamanan hidup lalu mengeluh. 

Wahai diriku, rajin-rajinlah menghitung nikmat yang Allah karuniakan kepada dirimu. Bukanlah Allah telah kirimkan pasangan hidup atau teman dekat yang selalu menghiburmu dan memperhatikanmu? Bukankah Allah telah anugerahkan kepada dirimu keluarga yang setia mendampingimu dalam suka dan duka? Bukanlah Allah sudah sediakan banyak hal yang mudah sampai saat ini hingga terus bernafas dan hidup seperti biasa? Bersyukurlah wahai diriku.

Kalau engkau sudah merasa bahagia, jangan lupa engkau bagikan kebahagiaan itu juga kepada orang lain. Semakin banyak kebahagiaan yang engkau bagikan dan tularkan kepada yang lain, semakin terbuka lebar pintu serta jalan bahagiamu. Salam, AIM

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *